(CNN INDONESIA)
Senin, 14 November 2016 10:15 WIB
(CNN INDONESIA)
RIAU ONLINE - Kesan seram memang identik dengan pemakaman, banyak orang yang tidak berani untuk tinggal lebih lama atau bahkan sekedar mendekati. Tapi hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Aiptu Widodo Ramelan, Anggota Polres Rembang yang sudah 12 tahun tinggal di area Pemakaman Krapyak, Desa Sidowayah, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Bersama sang istri, Suyanti (49), pria 52 tahun itu menjalani rutinitas dengan damai dan nyaman meski ada ratusan nisan kuburan di luar rumahya.
"Di sinilah tinggal saya. Angker, menyeramkan tapi bagi saya damai, nyaman kok," kata Ramelan dilansir dari CNN Indonesia, Senin, 14 November 2016.
Baca Juga: Subhanallah, Kapolda Ini Rela Pikul Beras untuk Warga Miskin yang Lumpuh
Pria yang menjabat sebagai Kepala Seksi Humas Polsek Lasem ini mengaku sangat bersyukur dengan tempat tinggalnya. Harga rumah yang kian melambung membuat Ramlen tak sanggup membeli hunian meski hanya di permukiman kampung biasa.
Harus menanggung biaya pendidikan untuk keempat anaknya membuat Ramelan berpikir realistis. Istri dan anak-anaknya menerima keputusan yang diambil Ramelan untuk tinggal di area kuburan, meski banyak yang menertawakan hingga mengejeknya sebagai penjaga kuburan.
Awalnya, Suyatni terkejut dengan keputusan Ramelan untuk hengkang dari asrama dan memboyong keluarganya untuk menempati rumah di area kuburan.
"Saya tadinya ya gimana, tapi saya raba, saya percaya suami saya dan harus menurut. Semua mengalir saja", kaya Suyatni.
Klik Juga: Subhanallah, Kapolda Ini Rela Pertaruhkan Jabatannya Demi Salat Jamaah di Masjid
Di bagian belakang rumah tampak beberapa nisan yang begitu dekat dengan Ramelan dan Keluarga. Menurut Ramelan, nisan itu adalah makam orang tua dan kerabatnya.
"Di sini makam ayah saya, juga ibu saya. Sebelahnya ada kakak dan adik nenek saya. Saya rawat dan bersihkan,” tutur Ramelan.
Prihatin dengan kondisi anak buahnya, Kapolres Rembang Ajun Komisaris Besar Sugiarto ingin agar Ramelan bisa pindah ke Bhayangkara Residence, komplek perumahan yang tengah dibangun oleh Polres Rembang untuk anggota yang belum memiliki rumah tinggal sendiri.
Lihat Juga: Salut, Seorang Diri Bripka Ini Berlari Selamatkan Nyawa Korban Laka Lantas
"Kalau lihat anak buah begini kan kami prihatin. Makanya saya langsung ajak Pak Ramelan pindah ke Bhayangkara Residence yang harganya murah,” ujar Sugiarto.
Perumahan Bhayangkara Residence merupakan rumah tipe 45 yang dibangun di atas tanah seluas 120 meter persegi, dijual dengan harga Rp125 juta. Umumnya, rumah dengan tipe yang sama di Rembang dijual dengan harga sekitar Rp270 juta.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline