RIAU ONLINE - Seorang gadis berusia empat tahun ditemukan tewas mengenaskan. Jasad bocah malang itu dipenggal bersama tangan dan kakinya. Diduga gadis malang itu telah menjadi tumbal dalam ritual yang dilakukan dukun untuk menemukan ponsel milik tetangga yang hilang.
Tubuh kecil Sunu Godba ditemukan di hutan dekat rumahnya pada Senin, 1 November 2016, dengan kepala, kaki dan tangan dipenggal. Sebelumnya, Sunu dilaporkan telah hilang pada sejak 24 Oktober lalu dari sebuah desa di Assam, di laut timur, India yang terkenal dengan praktik perdukunan atau sihir.
Namun, polisi kini memburu dua dukun penyihir yang diduga dipekerjakan oleh tetangga Sunu, Hanuman Bhumi untuk menemukan polsel putrinya yang dianggap mewah di wilayah tersebut. Diduga, mereka menculik dan membunuh Sunu dengan brutal sebagai bagian dari ritual untuk mencari ponsel yang hilang tersebut.
Ayah Sunu yang terpukul karena kematian putri tersayangnya tidak pernah menyangka tetangganya yang sangat baik kepada putrinya dan mencintainya seperti pamannya sendiri, bisa membunuh Sunu karena keserakahan.
Baca Juga: Inikah Rumah yang Akan Ditempati Obama Usai Tempati Gedung Putih?
"Kami hancur dengan hilangnya putri kami. Dia adalah seorang anak yang tidak bersalah dan tidak layak mati dengan cara menyakitkan ini. Kami bingung," kata Ayah Sunu, Susun Godba (35), dilansir dari Mirror, Sabtu, 12 November 2016.
Hanuman Bhumi (45) tinggal bersebelahan dengan rumah Susun Godba, di Desa Ratanour. Bahkan, keduanya adalah teman baik. Tapi, ketika putri remaja Bhumi kehilangan ponsel, bukannya meminta bantuan polisi, namun pria tidak berpendidikan itu meminta bantuan dari dua dukun ahli sihir karena putus asa dalam menemukan ponsel putrinya itu.
"Ayahnya telah membuat laporan hilang kepada kami pada 25 Oktober. Kami tengah mencari anaknya keman-mana, tapi pada 1 November beberapa penduduk desa melaporkan bahwa mereka menemukan tubuh tanpa kepala di semak-semak," kata inspektur polisi Prasanta Phunka.
"Ketika kami mencapai tempat tersebut, pemandangan itu mengerikan. Kapala gadis itu tergeletak di sebelah tubuhnya, kaki dan tangannya juga. Setelah diselidiki, itu menegaskan bahwa itu tubuh gadis yang hilang," lanjutnya.
Klik Juga: Senin, Walhi Bawa 13 Kuasa Hukum di Sidang Perdana Praperadilan SP3 15 Perusahaan
Hanuman dan temannya Arif Uddin Ali, yang hadir dalam ibadah kemudian ditangkap polisi. Namun, sang dukun berhasil melarikan diri sebelum polisi menangkapnya. Menurut Phunka, diduga bahwa ini termasuk kasus pengorbanan manusia yang semakin memperkuat kecurigaan kami adalah adanya ritual doa khusus yang dilakukan Hanuman di rumahnya untuk menemukan ponsel yang hilang.
"Kami menyelidiki bahwa tukang sihir telah datang ke desa untuk mengambil ponsel yang hilang. Tapi pada saat kami menerim laporan dari keluarga gadis itu tentang penculikan, dia melarikan diri. Kami mencarinya dan saudara Ali," jelasnya.
Pemenggalan atau penumbalan kepala untuk 'Tuhan' dianggap sebagai ritual terbesar di antara dukun suku itu. Hal ini diyakini gadis itu telah tewas selama ritual saat dukun melihat bulan purnama yang dianggap sebagai tanda dari Tuhan mereka.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline