RIAU ONLINE, PEKANBARU - Selama dua tahun Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, 2015 dan 2016, telah melayang dua nyawa prajurit TNI AD yang tergabung dalam misi pemadaman.
Terakhir, nyawa Prajurit Satu (Pratu) Wahyudi (26), anggota Detasemen Rudal (Den Rudal) 004/Dumai, menjadi korban keganasan Karhutla di lahan gambut.
Sebelumnya, tahun 2015 silam, Kopral Dua (Kopda) Dadi Santoso, personel Komando Cadangan Stragegis TNI Angkatan Darat (Kostrad), tewas bersimbah darah usai ditabrak mobil Isuzu Panther, Senin (26/10/2015) pukul 03.00 WIB, di halaman Eks MTQ di Bancah Laweh, Simpang Tiga, Pekanbaru.
Informasi diperoleh RIAUONLINE.CO.ID, anggota kesehatan Kostrad yang diperbantukan untuk memberikan pelayanan kesehatan ke warga Riau akibat asap kebakaran hutan dan lahan, hendak mendekati serta menghampiri lima sepeda motor dan satu Panther.
Pratu Wahyudi ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa, Selasa, 23 Agustus 2016, berjarak ratusan meter dari lokasi pemadaman lahan terbakar.
Baca Juga: Prajurit TNI Hilang saat Padamkan Karhutla di Rohil, Warga: Daerah Karhutla Angker
Pratu Wahyudi telah hilang selama enam hari menghilang tanpa ada kabar yang pasti penyebabnya. Muncul informasi hilangnya prajurit tersebut akibat disembunyikan mahkluk halus.
Prajurit TNI AD tersebut sudah bertugas sejak sebelum HUT Ke-71 Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2016 silam. Pratu Wahyudi hilang saat memadamkan api di lahan gambut yang terbakar di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir.
Informasi yang berhasil dihimpun RIAUONLINE.CO.IDi, Pratu Wahyudi hilang saat memadamkan kebakaran di area hutan Desa Kampung Medan, Kamis, 18 Agustus 2016. Kemudian, Anggota TNI dari Kesatuan Den Rudal 004 Dumai tersebut tiba-tiba menghilang dari rombongan.
Disebut-sebut, hilangnya Pratu wahyudi berhubungan dengan mistis. Sebab saat diketahui menghilang, teman-teman korban ponsel Pratu Wahyudi. Ketika diangkat, Pratu Wahyudi mengaku tengah berada di sebuah pohon besar. Namun, saat diperiksa di pohon-pohon besar, tidak terlihat Pratu Wahyudi.
Klik Juga: Prajurit Kostrad Ini Tewas Terseret Panther
Lalu Wahyudi diminta untuk berteriak, namun teriakan Wahyudi tidak terdengar oleh teman-temannya. Teman-temannya kembali menghubungi ponsel Pratu Wahyudi. Kali ini dia menyebut tengah berada di pohon sawit yang ada di sekitar lokasi.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline