Inilah Kisah Pengibaran Merah Putih Pertama di Pekanbaru

BENDERA.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kabar Indonesia sudah merdeka ditandai dengan Proklamasi oleh Soekarno dan Muhammad Hatta, pada 17 Agustus 1945, baru sampai ke telingan pemuda di Pekanbaru, Riau, lima hari kemudian, 22 Agustus 1945. 

 

Kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu diterima melalui telegrafis Pemuda PTT Pekanbaru, Basrul Jamal. Namun, ia belum berani mengungkapkannya kepada pemuda lain karena situasi Pekanbaru ketika itu masih dikuasai Jepang, negara yang kalah perang. 

 

Berselang delapan hari kemudian, 30 Agustus 1945, barulah Basrul Jamal dan para pemuda tergabung dalam Angkatan Muda PTT Pekanbaru, kemudian menyebarluaskan teks Proklamasi tersebut, usai mendapat kabar kepastian utusan yang datang dari Sumatare Barat. 

 

Baca Juga: Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden untuk Modal Indonesia Merdeka

 

Utusan tersebut membawa pamflet-pamflet serta menjelaskan di Sumatera Barat, sudah dikibarkan sang saka merah putih oleh warga setempat. Mendengar itu, maka Basrul Jamal memutuskan untuk mengibarka bendera di Gedung PTT Pekanbaru. 

 



Pertempuran Heroik di Rengat, Inhu

LUKISAN menggambarkan cerita heroik pertempuran di Kota Rengat, 5 Januari 1949. Belanda membantai ribuan warga, termasuk ayah kandung penyair Chairil Anwar, ketika itu menjabat Bupati Indragiri, Toeloes.

 

"Bendera Merah Putih itu dijahi toleh Zalidar, kakak perempuan Basrul Jamal. Bendera merah putih itu dikibarkan pada tanggal 31 Agustus 2016, pukul 10.00 pagi," kata Kolonel (Purn) Himron Saheman dalam buku biografinya Perjuangan Tiada Mengenal Akhir

 

Himron Saheman ketika peristiwa bersejarah itu baru saja mendarat usai kapal yang membawa bahan makanan untuk tentara Jepang di Singapura, tak jadi karena negeri tersebut sudah dikuasai tentara Sekutu. 

 

Sebagai lulusan sekolah tinggi pelayaran, Himron bersama dengan Subrantas, kemudian menjadi Gubernur Riau kelak, menjadi Anak Buah Kapal Khasiwa Maru. Usai dapat kabar Sekutu mengusasai Singapura, maka kapal itu dialihkan pelayarannya masuk ke pedalaman Sungai Siak dan tiba di Pelabuhan Bom Lama, di ujung Jalan Sudirman saat ini (Pelita Pantai). 

 

Klik Juga: Inilah Cerita Pertempuran Melawan Penjajah di Lancang Kuning

 

"Bendera merah putih kemudian dikibarkan oleh pemuda Pekanbaru bernama Danialsyah, diiringi lagu Indonesia Raya. Inilah pertama kalinya bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya diperdengarkan di Pekanbaru," pungkas mantan Bupati Bengkalis tersebut. 

 

Kini bangunan bersejarah itu sudah rata dengan tanah, tanpa tahu kenapa diratakan. Dulunya, saksi bisu itu digunakan sebagai kantor Dinas Pekerjaan Umum, di persimpangan Jalan Riau dengan Ahmad Yani, depan rumah dinas Wali Kota Pekanbaru. Di sini, prasasti batu hitam bertuliskan pernah menjadi tempat pertama pengibaran bendera merah putih oleh pemuda Riau. 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline