Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Suka duka dirasakan Ichsan Lunga, mahasiswa semester IX STMIK-AMIK Riau, selama memainkan Pokemon Go sejak perdana rilis di Amerika Serikat.
Hingga sekarang, tiga hari sejak diperkenalkan di Indonesia, Ichsan menuding para trainer, orang memainkan Pokémon Go, masih banyak bermain curang.
"Sangat banyak aplikasi penyedia layanan agar game ini mudah dijalankan dengan cara tidak dianjurkan. Bagi trainer, perbuatan seperti itu tidak memunculkan karakter asli dari game tersebut," katanya kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 9 Agustus 2016.
Baca Juga: Masya Allah, Tempat Aduan Pokemon di Masjid dan Mushalla
Satu di antaranya dengan menggunakan auto farming Pokemon Go. Aplikasi ini mampu menghilangkan keaslian permainan, dimana trainer diharuskan berjalan keluar rumah dengan menangkap Pokemonnya.
Jika menjalankannya, tutur Ichsan, trainer tidak perlu capek-capek keluar rumah. Cukup duduk manis di rumah, sementara aplikasi berjalan dengan otomatis. Seperti farming, evolve dan masih banyak lagi yang serba otomatis.
Selain itu, jelasnya, ada lebih mengesalkan baginya. Dengan cheat pokemon langka. Banyak para pemula ketika bertanding terkejut melihat lawan yang setingkat sudah memiliki pokemon langka.
Klik Juga: Anak Muda Pekanbaru Gandrungi Pokemon Go Usai 3 Hari Rilis di Indonesia
"Jadi ketika tanding itu lawan ada yang menggunakan charizard (pokemon naga). Pokemon itu langka, mana ada pemula yang sudah dapat kek gitu,"ucapnya kesal.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline