Presiden Filipina Sebut Ratusan Polisi dan Pejabat Terlibat Narkoba

Presiden-Filipina.jpg
(INQUIRER.net)

RIAU ONLINE - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyebut ratusan nama-nama politisi, anggota lembaga peradilan dan penegak yang ia tuding terlibat dalam perdagangan narkoba.

 

Dalam pidatonya di Davao City, Duterte memerintahkan polisi tentara untuk menjaga para terduga politikus tersebut yang sudah dibebastugaskan dan melapor kepada atasan mereka dalam 24 jam.

 

Dilansir Inquirer, dia juga memerintahkan polisi yang ia identitifikasi terlibat perdagangan narkoba untuk melapor ke markas besar Kepolisian Nasional Filipina dalam 24 jam.

 

Sedangkan para hakim yang ia sebut juga terlibat dalam perdagangan narkoba, ia perintahkan untuk melapor ke Mahkamah Agung Filipina dalam waktu 24 jam.

 


Total nama yang disebut Duterte terlibat dalam perdagangan narkoba, menurut CNN Phillipines, seperti dilansir dikutip dari CNN Indonesia, berjumlah lebih dari 100 orang.

 

Duterte menyebut saat ini sekitar 600 ribu orang terlibat dalam narkoba di Filipina, baik bandar atau pemakai. Ia menuduh pejabat dan pegawai pemerintah yang terlibat bertanggung jawab atas tingginya angka tersebut.

 

Sejak dilantik menjadi presiden Filipina akhir Juni lalu, Duterte melancarkan perang besar-besaran terhadap narkoba di negara itu.

 

Sejak Duterte memimpin, sebanyak 400 orang tewas dan ratusan di antaranya korban penembakan di jalan karena dituduh bandar narkoba. Ratusan ribu bandar menyerahkan diri.

 

Pekan ini, wali kota Albuera, Rolando Espinosa, menyerahkan diri karena takut ditembak mati polisi.

 

Duterte banyak dikritik dan dikecam atas kebijakannya, terutama oleh aktivis hak asasi manusia. Namun ia tak ambil pusing dan merasa bahwa solusi yang ia jalankan saat ini sudah tepat.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline