RIAU ONLINE, PEKANBARU - Riau yang merupakan daerah produsen migas terbesar di Indonesia mengalami jatuhnya nilai ekspor. Badan Pusat Statistik menghitung nilai ekspor minyak bumi dan gas di Riau anjlok 34,42% sepanjang Semester I/2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Riau Mawardi Arsad mengatakan nilai ekspor migas Riau berdasarkan free on board (fod) hanya mencapai USD1,2 juta pada Semester I/2016. Sedangkan Semester I/2015, nilai ekspor migas mencapai USD 1,9 juta.
"Nilai ekspor kembali turun karena harga minyak dunia belum membaik. Nilai ekspor belum bisa diprediksi sampai akhir tahun ini," katanya, Kamis. 4 Agustus 2016.
Dari data BPS merincikan, nilai ekspor sektor minyak mentah mencapai USD1,1 juta pada paruh pertama tahun ini. Sedangkan periode yang sama tahun lalu, nilai ekspor minyak mentah mencapai USD1,8 juta.
Sementara itu, nilai ekspor sektor hasil minyak mencapai USD95.000 menurun dari periode tahun lalu yang mencapai USD145.000. Sedangkan Riau tidak memproduksi gas bumi.
Untuk menstabilkan harga, perusahaan daerah Kabupaten Siak Bumi Siak Pusako Zapin bersama dengan PT Bosowa Corporindo akan membangun industri hilir migas di Kawasan Industri Tanjung Buton, Siak.
Riau merupakan salah satu daerah sentra produksi minyak bumi di Indonesia. Riau memiliki empat blok minyak yaitu Blok Kampar dan Blok Siak yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Blok Coastal Plain Pekanbaru yang dikelola PT Pertamina dan Bumi Siak Pusako dan Blok Langgak yang dikelola PT Sarana Pembangunan Riau.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline