PRESIDEN Jokmo Widodo saat jalan-jalan ke lokasi bekas terbakarnya lahan gambut, Jumat (9/10/2015), di Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.
(HUMAS PEMPROV RIAU)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kocok ulang komposisi menteri Kabinet Kerja Jilid II direncanakan akan dilantik Rabu, 27 Juli 2016, pukul 14.00 WIB, kembali tak menampung aspirasi rakyat Riau yang menginginkan Presiden Joko Widodo memilih putera terbaik dari bumi Melayu ini.
Informasi yang dirangkum RIAUONLINE.CO.ID dari berbagai situs media, ada sembilan wajah baru, satu pun tak ada putera Riau. Kalau pun ada, itu pun Asman Abnur. Namun, ia dibesarkan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sempat jadi wakil wali kota di sana.
Kesembilan nama tersebut, antara lain Budi Karya Sumadi, Archandra Tahar, Airlangga Hartarto, Prof Muhajir, Eko Putro Sanjoyo, Asman Abnur, Sri Mulyani Indrawati, Enggartiasto Lukita, dan Wiranto.
Baca Juga: Wow, Sultan Siak Serahkan 13 Juta Gulden untuk Modal Indonesia Merdeka
Padahal, saat masa Kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 silam, Jusuf Kalla (JK) ketika itu menjanjikan ada putera terbaik Riau akan menghiasi wajah kabinet Jokowi-JK. Namun, janji itu tinggal janji. Hingga 2016 ini, tak satu pun putera terbaik Riau menjadi menteri.
SULTAN Syarif Kasim II bergelar Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin (Sultan Asyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin) bersama permaisuri.
Ketika itu, janji Jusuf Kalla disampaikannya, Sabtu, 7 Juni 2014, saat mengunjungi rumah Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Melayu Riau, almarhum Tenas Effendy dan dua kantor media cetak, Riau Pos dan Tribun Pekanbaru.
Saat mengunjungi kediaman Tenas Effendy, JK meminta daftar nama tokoh-tokoh Riau yang memiliki peluang kepada almarhum.
"Saya tadi jumpa Pak Tenas Effendy. Saya bilang dengan beliau, berikan daftar putra terbaik Riau yang berkemampuan. Saya yakin Insya Allah, saya jaminannya,"tegas JK dilansir dari riaupos.co.
Indonesia berutang material dan budi kepada Provinsi Riau. Saat Republik Indonesia masih berumur hitungan hari, Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir Kerajaan Siak, menyerahkan kekuasaannya kepada Presiden Soekarno, usai mengetahui Indonesia Merdeka.
SULTAN Syarif Kasim II bergelar Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin (Sultan Asyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin) bersama permaisuri.
Ketika itu, Sultan langsung menaikkan bendera merah putih yang dijahir istrinya, Permaisuri, sama seperti Bendera Pusaka dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno.
Klik Juga: Sedan Jerman Setia Dampingi Sultan Siak Keliling Sumatera
Selain menyerahkan kekuasaannya, Sultan Syarif Kasim II juga menghibahkan uang yang sangat banyak ketika itu, saat kas negara kosong sebesar 13 juta Gulden Belanda, mahkota kerajaan serta keris dan pedang ke Soekarno.
Dengan penyerahan kekuasaan tersebut, otomatis Riau yang didalamnya terdapat kandungan minyak dan gas (Migas) sangat luar biasa banyaknya, dimiliki Republik Indonesia hingga kini. Namun, rakyat Sultan Syarif Kasim II usai sepeninggalnya, hidup dengan kemiskinan, dan kemelaratan, berbanding terbalik dengan Pulau Jawa.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline