TAGAR #PrayForMedinah menjadi trending topik usai peledakan bom yang menewaskan empat orang di pintu masuk Masjid Nabawi, Madina. Ini penyerangan dan peledakan pertama sejak 1979 silam.
(INTERNET)
RIAU ONLINE - Peledakan bom bunuh diri di Kota Suci Umat Islam, dekat Masjid Nabawi, di Medinah, menjasdi trending topik dengan tagar #PrayForMadinah. Peledakan tersebut terjadi Senin, 4 Juli 2016, saat umat Muslim yang tengah menanti berbuka puasa di sana.
Ledakan tersebut memakan korban empat orang korban, semuanya sekuriti. Selain tagar #PrayForMadinah, juga muncul 'Doa untuk Medina'. Kedua topik itu menjadi trending topik di Indonesia, Singapura dan Inggris dan telah disinggung sebanyak 435 ribu kali.
"Bom di area Masjid Nabawi Madinah kembali menegaskan bahwa terorisme tak punya agama. Saudaraku, mari bersatu lawan teroris," kata politisi Zulkifli Hasan dalam akun Twitter-nya dilansir dari BBC Indonesia, Selasa, 5 Juli 2016.
Baca Juga: Alat Berat (Crane) Roboh di Masjidil Haram, Timpa Jamaah Haji
"Bom di deket Masjid Nabawi dan di masjid komunitas Syiah di Saudi. Sebelum itu di Baghdad, Bangladesh, Istanbul... Suram maksimal," kata cendikiawan Islam, Akhmad Sahal.
Sahal merujuk pada rentetan kejadian serangan bom yang terjadi beberapa pekan terakhir. Di Irak, jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri hari Minggu lalu di ibu kota Baghdad mencapai 165 orang, menurut Kementerian Dalam Negeri.
BUMBUNGAN asap hitam membumbung tinggi di Masjidil Haram, beberapa saat usai meledak jelang Umat Muslim berbuka puasa, Senin, 4 Juli 2016, di Madinah.
Di Bangladesh, setidaknya 20 sandera tewas dibunuh kelompok bersenjata dalam drama penyanderaan di sebuah kafe di Ibu Kota Dhaka.
Di Turki, serangan senjata api dan bom terjadi di bandar udara internasional Ataturk di Istanbul, Selasa (28/06) malam, menewaskan setidaknya 28 orang.
Sebagian orang di Twitter juga menggunakan tagar #TerrorismHasNoReligion atau 'Terorisme tidak punya agama'. "Mereka mengebom tempat paling suci di bulan yang suci! Ini sangat sedih," kata yang lain.
Sementara itu, VOA Indonesia merilis, empat petugas keamanan tewas dan lima lainnya luka dalam serangan bom bunuh diri di dekat masjid Nabawi di Madinah, kemarin.
“Empat petugas keamanan menjadi martir dan lima lainnya luka-luka dalam upaya melumpuhkan penyerang yang meledakkan bom yang dibawanya ketika ia menuju ke masjid,” tulis Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi itu melalui akun Twitter.
Ledakan di Madinah ini merupakan ledakan ketiga menghantam Arab Saudi dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya terjadi ledakan bom bunuh diri di dekat konsulat Amerika di Jeddah menewaskan pelaku, disusul ledakan kedua beberapa jam kemudian di dekat sebuah masjid di Qatif.
Klik Juga: Trauma Tragedi Haji 2015, Iran Tidak Kirim Jemaah haji 2016
Ledakan ini terjadi beberapa saat sebelum Maghrib, ketika orang bersiap berbuka puasa di dalam masjid. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan penyerang meledakkan bom yang dibawanya di lapangan parkir setelah para petugas keamanan yang curiga mendekatinya.
Sejumlah mobil terbakar dan asap hitam mengepul di udara, sementara ribuan jemaat memadi jalan-jalan di sekitar kompleks masjid itu. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.
Kantor berita Associated Press mengutip Altayeb Osama, warga Sudan berusia 25 tahun yang sedang berkunjung ke Madinah mengatakan ia mendengar dua ledakan bom yang berselang satu menit, ketika ia sedang berjalan menuju ke masjid.
Ditambahkannya, tak lama kemudian tampak polisi dan mobil pemadam kebakaran di lokasi itu. “Sangat menghenyakkan melihat hal seperti ini terjadi di tempat suci kedua bagi warga Muslim di dunia. Ini jelas bukan tindakan yang mencerminkan Islam”, ujar Osama. “Orang-orang tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi di sini,” tukasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline