Inilah Alasan Kenapa Muhammadiyah Lebaran Rabu Lusa

Salat-Idul-Fitri-di-Lotte-Mart.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/MIFTAHUR RIZQI)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Bidang Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pekanbaru‎, Arizal, Lc, mengatakan, Hari Raya Idul Fitri 1437 H/2016, dipastikan akan berjalan bersamaan harinya dengan pemerintah. Persamaan perayaan hari besar itu diperkirakannya mencapai 100 persen. 

 

"Bisa dikatakan untuk kesamaan Idul Fitri tahun ini 100 persen dengan pemerintah. Kenapa, karena Muhammadiyah selalu mengunakan ijtima, antara bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus. Sedangkan pemerintah mengunakan rukyat," kata lulusan perguruan tinggi di tanah Suci Arab Saudi ini kepada RIAUONLINE.CO.ID, akhir pekan lalu.

 

Arizal menjelaskan, Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan itu berpedoman dan berdasarkan ayat terkandung dalam Alquran.

 

Baca Juga: Inilah Lokasi Salat Idul Fitri Warga Muhammadiyah


 

"Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. Itu yang ada dalam AL Quran," ujarnya.

 

‎Untuk perhitungannya, kata Arizal, hari ini, Senin, 4 Juli 2016, pukul 18.05 WIB, terjadi ijtimak yaitu sejajarnya tiga benda Langit sejajarnya matahari, bumi dan bulan. "Kalau sudah sejajar pasti bulan baru akan datang. Tapi ketika itu bulan belum muncul," tuturnya.

 

Arizal mengatakan, itu disebabkan karena waktu menunjukkan belum masuk Maghrib. "Saat itu waktu menunjukkan pukul 18.00 WIB, 10 menit lagi masuk waktu Salat Maghrib," katanya. 

 

"Kenapa? karena dia sudah jam 6 sore. 10 menit lagi waktu Maghrib masuk. Jadi kriterianya harus 8 jam. Kalau sudah 8 jam, ketika matahari terbenam bulan akan terlihat," sambungnya. 

 

Klik Juga: Lokasi Pelaksanaan Salat Idul Fitri 2016 Sebanyak 260 Titik

 

"Jadi hari Selasa, 5 Juli 2016, usai Maghrib umur bulan sudah 24 jam dan bulan pun sudah terlihat. Bisa dipastikan 1 syawal jatuh pada hari Rabu tanggal 6 juli 2016," pungkasnya. 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline