Buruh Kebersihan Disarankan Lapor PT MIG Ke Polisi

Pocong-PT-MIG.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Usai melakukan aksi pemblokiran Jalan Nangka pada Jumat malam, 1 Juli 2016 lalu, para buruh hingga kini belum menerima secara penuh upah mereka yang dijanjikan PT Multi Inti Guna (MIG).

 

Koordinator Aliansi Buruh Kebersihan Kota Pekanbaru, Gober mengungkapkan hingga kini belum ada satupun pihak perusahaan yang menjelaskan alasan kenapa upah kerja buruh kebersihan tak diberikan secara penuh.

 

"Hingga kini kita belum dapat satupun penjelasan kenapa upah kami dipotong dan tak diberikan secara lebih dari kemarin hingga hari ini," kata Gober kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 2 Juli 2016.

 

Dalam perjanjian yang disepakati oleh Pemko Pekanbaru dan PT MIG pada Kamis, 30 Juni 2016, Pemko mencairkan anggaran sebesar Rp1,25 miliar lebih hanya untuk pembayaran 470 buruh kebersihan yang belum menerima upah selama dua bulan. (klik: Jeritan Buruh Kebersihan: Perut Lapar, Hutang Menumpuk, Anak Nangis Minta Beli Baju)



 

Namun dalam realisasi pembagian upahnya, buruh menerima gaji secara tak merata. Mulai dari Rp400 ribu hingga Rp2,2 juta. Buruh meyakini adanya penggelapan yang dilakukan oleh oknum manajemen PT MIG.

 

"Kita menduga ada penggelapan uang yang dilakukan oleh oknum perusahaan. Padahal jika uang tersebut dibagi rata kepada seluruh petugas kebersihan, masing-masing buruh menerima uang sebesar Rp2,6 juta lebih," pungkas Gober.

 

Hingga kini bahkan ada sekitar 10 orang, menurut Gober yang sama sekali belum menerima upah kerja dari PT MIG. Mereka masih menunggu karen pihak PT MIG tak memegang uang tunai. (baca: Buruh Kebersihan Ancam Rusak Kantor PT MIG)

 

Namun Gober sendiri masih belum bisa memastikan apakah hal ini akan membuat buruh akan melaporkan manajemen PT MIG dengan dugaan penggelapan pada pihak kepolisian.

 

"Walaupun kemarin polisi menyarankan kepada kami untuk melakukan laporan pidana ke polisi tapi sampai sekarang masih kita pikirkan," tandas Gober.