RIAU ONLINE - Saat berbuka puasa, ratusan orang di Kamerun akan berkumpul di masjid terbesar di Yaounde. Namun tidak hanya Muslim yang hadir, ternyata para pemeluk Kristen juga ikut meramaikan.
Kehadiran mereka untuk berbagi makanan. Ketika, umat Muslim menunaikan salat, maka para pemeluk Kristen sementara akan menunggu di lapangan.
"Pesannya hanya satu, agar Kamerun tetap sama. Umat Kristen dan Muslim harus hidup berdampingan. Kita tidak boleh mendiskriminasi dan kita berdoa agar Kamerun lebih baik," kata Charles Nzobo, seorang sesepuh di katedral Katolik di kota itu, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Senin, 13 Juni 2016.
Kamerun tidak punya sejarah konflik beragama. Tapi beberapa orang khawatir pemberontakan Boko Haram di bagian utara menciptakan ketegangan dan kecurigaan antara pemeluk Kristen dan Muslim sebagaimana yang terjadi di Nigeria.
Menurut Joseph Ndinga, seorang seorang pemuka dari istana pemimpin tradisional di Tsinga-Yaounde, ajang kumpul buka puasa ini menunjukkan solidaritas dengan komunitas Muslim yang akan membantu memerangi Boko Haram.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline