Miris, Gaji Tak Dibayar, Istri Minggat, Honda Ditarik Dealer

Istri-Minggat-Honda-Ditarik-Dealer.jpg
(INTERNET)

Laporan:Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tahukah Anda, jika petugas kebersihan sehari-hari berkutat dengan sampah yang bau menyesakkan hidung, berapa honor diperolehnya? 

 

Ternyata, hanya Rp 66 ribu per hari untuk pekerja, tukang angkut sampah, sedangkan sopirnya lebih baik, Rp 85 ribu per hari. Dengan pendapatan seperti itu, sudah beberapa bulan ini mereka tak menerima haknya dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Tak ayal, para pekerja ini mengancam akan turun ke jalan dengan massa lebih besar lagi menuntut hak belum dibayarkan. 

 

"Kalau tak dibayar, tak ada kejelasan, besok tidak dipenuhi, kami akan melakukan hal lebih besar lagi dari hari ini. Ini baru setengah dari kawan-kawan yang hadir. Mungkin besok seluruh karyawan akan kita bawa," kata Koordinator Lapangan (Korlap) pengunjuk rasa pekerja kebersihan yang bekerja untukpihak kontraktor, PT Multi Inti Guna (MIG), Septiadi Rokan, Kamis, 9 Juni 2016, saat berdemonstrasi di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru. 

 

Baca Juga: Soal Sampah, Herman: Saya Percaya ke Anak Buah, Firdaus Justru Kontraktor

 


Septiadi menjelaskan, sudah dua bulan mereka belum juga gajian. Selain itu, para pasukan kuning ini, julukan mereka, juga belum menerima uang lembur seperti dijanjikan. 

 

Tumpukan Sampah di Jalan Pepaya

TUMPUKAN sampah dibiarkan begitu saja tak terangkut petugas kebersihan di tengah kisruh pengelolaan sampah antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan kontraktor PT Multi Inti Guna (MIG), Rabu, 8 Juni 2016.

 

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID di lapangan, ada seorang pekerja membentangkan kata-kata protes di atas kertas karton bertuliskan "Istri Minggat Hondan Ditarik Dealer Nasib Buruh Sampah". 

 

"Sebenarnya masih ada lagi seperti, uang lembur juga belum kami terima. Tetapi ini dahulu yang kami tuntut," katanya.

 

Tuntutan terakhir para pekerja ini adalah, kepastian kelangsungan pekerjaan mereka sebagai pengangkut sampah dan petugas kebersihan.

 

Klik Juga: Netizen Sebut Hanya Bisa Minta Maaf, Wali Kota: Apakah Anda Berpuasa

 

"Bagaimana kepastian kelangsungan pekerjaan kami sesudah itu. Karena dirumah kami masih mempunyai keluarga harus kami beri makan" pungkasnya. 

 

Simak berita Pekanbaru Kota Sampah lainnya dengan klik di sini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline