BPS Perpanjang Waktu Pelaksanaan Sensus Ekonomi

BPS.jpg
(INTERNET)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) memperpanjang waktu pelaksanaan sensus ekonomi hingga tanggal 15 Juni 2016 mendatang. Perpanjangan ini pada proses pencacahan seluruh sektor usaha di lapangan seluruh Indonesia, termasuk di Riau.

 

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Mawardi Arsyad mengatakan perpanjangan waktu pelaksanaan sensus disebabkan meningkat pesatnya usaha masyarakat sehingga petugas pencacah yang berada di lapangan sulit untuk medata keseluruhan usaha dalam waktu yang ditentukan sebelumnya.

 

"Pelaksanaan sensus ekonomi yang dimulai sejak 1 Mei 2016 lalu dijadwalkan selesai pada 31 Mei 2016. Namun karena banyak usaha belum terakomodir seluruhnya karena banyak usaha baru yang bermunculan dan juga banyak pelaku usaha yang tidak kooperatif,” jelas Mawardi, Kamis (2/6/2016).

 

Pelaku usaha memiliki banyak alasan untuk tidak terbuka dan kooperatif kepada petugas sensus yang berada di lapangan. Kata Mawardi, salah satu alasannya adalah ketakutan dari perusahaan ilegal yang tidak terdaftar pajaknya atau menganggap tidak pentingnya sensus dilakukan bagi mereka.

 


Hingga awal Juni, Mawardi mengatakan pelaksanaan sensus ekonomi di daerah lain di Provinsi Riau sudah mencapai 100 persen. Namun Pekanbaru dan Dumai masih pada angka 97 persen. Kedua kota ini merupakan daerah yang memiliki peningkatan usaha di Riau.

 

“Pekanbaru dan Dumai masih 97 persen, ini karena Pekanbaru dan Dumai merupakan sentral usaha di Riau. Sektor usaha di Pekanbaru meningkat hingga 80 persen dan Dumai sebanyak 40 persen. Peningkatan ini dikarenakan banyaknya migrasi,” ungkap Mawardi.

BACA JUGA: Laba Bank Riaukepri Rp 262,6 M Tergerus untuk Bayar Kredit Macet 

 

Untuk mengejar target penyelesaian, selama perpanjangan waktu staf BPS Provinsi Riau serta BPS Kota Pekanbaru juga melakukan penelusuran malam hari agar seluruh sektor usaha dapat terakomodir.

 

“BPS Provinsi dan Kota turun di malam hari, door to door. Penelusuran malam ini bertujuan supaya usaha-usaha keliling dan kaki lima khususnya bisa terakomodir seluruhnya,” beber Mawardi.

 

Di Riau, petugas sensus totalnya mencapai 6454 orang. Ribuan petugas ini turun ke lapangan untuk mencacah segala bentuk sektor usaha kecuali sektor pertanian. Sensus ekonomi ini dilaksanakan untuk mendapatkan potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.

 

Sensus ekonomi juga akan menghasilkan gambaran lengkap level dan struktur sektor ekonomi non-pertanian serta informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu, akan diketahui juga daya saing bisnis di Indonesia dan penyediaan kebutuhan informasi usaha.

 

Bagi pelaku usaha, sensus ekonomi bermanfaat untuk mengetahui peluang serta potensi dan daya saing usaha. Bagi peneliti atau akademisi, sensus ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian ilmiah dan pengamatan bidang ekonomi. Lalu untuk pemerintah, dapat dijadikan sebagai landasan perencanaan, pengambilan serta evaluasi kebijakan. Sementara bagi masyarakat, dapat menerima manfaat dari kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline