Ciptakan Kulkas Tanpa Listrik, 2 Gadis Ini Harumkan Nama Indonesia

Muhtaza-dan-Anjani.jpg
(DOK. PRIBADI MUHTAZA)

 

RIAU ONLINE - Prestasi membanggakan diciptakan dua putri bangsa di kancah internasional. Melalui karya ilmiahnya mereka mengharumkan nama Indonesia dengan meraih 2 Award dalam Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 yang diselenggarakan di Los Angeles, Amerika Serikat, 11-16 Mei 2014.

 

Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma, siswi SMA Negeri 1 Sekayu Sumatera Selatan, membuat karya Ilmiah berjudul Green Refrigerant Box meraih the Development Focus Award senilai USD10.000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID). Mereka juga meraih penghargaan ketiga seniali USD1.000 di kategori Engineering: Materials & Bioengineering.

 

Green Refrigerant Box (kulkas tanpa freon dan listrik) adalah sebuah kulkas yang fokus dengan penggunaan kayu gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah-buahan dan sayur-sayuran.

 


Dilansir dari Kabarinews.com, ide karya ilmiah ini berawal saat mereka mengunjungi daerah pelosok di Kabupaten Musi Banyuasin yang berpotensi menghasilakn buah-buahan dan sayuran. Namun, daerah tersebut tidak terjamah listrik sehingga tidak ada lemari pendingin (kulkas) untuk menyimpan makanan dan buah-buahan.

 

Kemudian, dua gadis ini terinspirasi untuk membuat kulkas portable tanpa listrik dan freon. Dibutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk menyelesaikan karya ilmiahnya. Sebagai pengganti listrik dan freon, mereka memanfaatkan kayu di daerah Musi Banyuasin, kayu gelam.

 

“Kami memanfaatkan kayu gelam karena daerah Musi Banyuasin memiliki sumber daya alam berupa kayu gelam yang biasa dimanfaatkan untuk material bangunan. Namun setelah digunakan untuk biasanya sisanya dibuang dan menjadi limbah. Untuk itu kami mencoba memanfaatkan kayu gelam untuk dijadikan arang aktif dalam penelitian kami” ungkap Muhtaza.

 

Muhtaza dan Anjani akan terus mengembangkan kulkas tanpa listrik dan Freon karyanya agar dapat diproduksi. “Kami ingin teliti terus agar bisa diproduksi dan bisa digunakan oleh masyarakat luas sehingga dapat membantu masyarakat luas terutama yang berada di daerah pelosok yang belum terfasilitasi jaringan listrik” katanya.

 

Dukungan dari banyak pihak menjadi kekuatan luar biasa bagi dua siswi ini. “Yang menyemangati kami banyak, dari keluarga, SMAN 2 Sekayu, mentor dan teman-teman juga. Tapi yang pasti semangat paling besar ada di diri sendiri untuk mengibarkan merah putih di Negara lain” ungkapnya bangga.