KAMMI: Presiden Jokowi Gagal Sebagai Pemimpin

Demo-KAMMI.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Pekanbaru gelar unjukrasa untuk memperingati 108 tahun hari Kebangkitan Nasional yang tepat jatuh hari ini sejak tahun 1908 lalu.

 

Aksi yang digelar KAMMI di muka gerbang kantor Gubernur Riau ini juga memperingati 18 tahun reformasi yang jatuh tepat pada Sabtu (21/5/2016) esok hari. Dua puluhan mahasiswa ini menggelar aksinya dengan saling bergantian berorasi untuk menyampaikan aspirasinya pada penguasa.

 

"Didasari keprihatinan yang mendalam terhadap permasalahan negeri ini dan didorong tanggung jawab moral terhadap penderitaan rakyat yang masih berlangsung, kita menilai reformasi belum lah sampai pada cita-cita luhurnya," ujar Ketua KAMMI Pekanbaru, Afdhal RM dalam orasinya, Jumat (20/5/2016).

 

Afdhal bahkan menilai Presiden Joko Widodo telah gagal total dalam menjalankan fungsi pemerintahan dengan konsep Revolusi Mental yang ia jual ketika kampanye kepresidenan dulu.

 

Presiden Jokowi dianggap telah melakukan liberalisasi pada seluruh sektor ekonomi negara sehingga keadilan ekonomi yang merata tak pernah terwujud selain hanya untuk pertumbuhan golongan tertentu saja.



 

"Presiden Jokowi terbukti gagal menjadi pemimpin yang konsisten terhadap Revolusi Mental yang ia tawarkan pada masyarakat Indonesia dulunya. Bahkan terlihat bahwa ia telah mengkhianati rakyat dengan kebijakan kebijakannya kini," urai Afdhal.

 

Dalam aksi tersebut, KAMMI Pekanbaru juga membacakan manifesto reformasi sebagai buah pemikiran mereka yang harus dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengentaskan masalah kebangsaan hari ini.

 

Berikut Manifesto KAMMI yang terdiri dari 8 poin manifesto:

 

1. Tolak politik oligarki, kartel kekuasaan, dan segala bentuk persekongkolan politik yang merusak tatanandemokrasi Indonesia


2. Tolak ekonomi kapitalistik yang hanya berfokus pada pertumbuhan, tanpa mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi


3. Lawan praktik penegakan hukum yang tebang pilih, menjadi alat sandera politik, dan tumpul pada penguasa


4. Usut tuntas kejahatan korporasi dan perseorangan yang merugikan kepentingan ekonomi nasional


5. Lawan segala bentuk liberalisasi pangan dab energi untuk melindungi hajat hidup rakyat indonesia


6. Distribusi kepemilikan tanah dan kekayaan indonesia kepada rakyat Indonesia, agar tidak lagi hanya dikuasai oleh segelintir orang


7. Tolak segala bentuk hegemoni budaya yang merusak kepribadian bangsa dan nilai-nilai pancasila


8. Bangun solidaritas dan konsolidasi nasional dalam meluruskan jalan reformasi demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline