RIAU ONLINE - The Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) mengatakan telah mencari cara untuk membantu mengamankan tawanan yang diculik di Pulau Garden City of Samal pada 21 September 2015 oleh kelompok Abu Sayyaf.
Para sandera tersebut muncul dalam video yang dirilis Abu Sayyaf baru-baru ini, mereka memohon untuk membayarkan tebusan pembebasan mereka. Dalam video terbaru yang dirilis oleh Abu Sayyaf, para sandera memohon untuk menghentikan operasi militer dan bantuan.
Ketua MNLF Global Seputar Diplomasi dan Advokasi Perdamaian, Dr Samsula Adju mengatakan mereka telah mempelajari langkah-langkah yang akan diambil untuk membantu mengakhiri penyanderaan warga Kanada, Robert Hall, Norwegia Kjartan Sekkingstad dan Filipina, Marites Flor.
"Kami ingin membantu pembebasan mereka," kata Adju, seperti dikutip dari The Star, Jumat (6/5/2016).
Namun, Adju menjelaskan bahwa MNLF tidak mempertimbangkan konfrontasi bersenjata dengan Abu Sayyaf.
"MNLF akan mencoba yang terbaik lagi untuk membuat negosiasi yang damai dengan pimpinan Abu Sayyaf untuk menghindari perang dan kesalahpahaman. Negosiasi adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah perdamaian dan keamanan porpinsi," katanya.
"Tolong berhenti menembaki kami, mencoba untuk membunuh kami. Orang-orang ini akan melakukan pekerjaan yang baik itu. Untuk pemerintah Kanada saya diberitahu untuk memberitahu Anda untuk memenuhi tuntutan. Saya tidak tahu apa yang Anda lakukan, tapi Anda tidak melakukan apa-apa bagi kami. John sudah dikorbankan, keluarganya telah hancur dan saya tidak yakin mengapa atau apa yang Anda tunggu," kata sandera Kanada, Hall.