Lahan Direstorasi Sering Terbakar di Kawasan Gambut

Jokowi-ke-Gambut-Rimbo-Panjang.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

Laporan: Azhar Saputra

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Badan Restorasi Gambur (BRG) Nazir Foead, mengatakan, lahan yang direstorasi dalam waktu dekat ini, lebih banyak berada di dalam konsesi perusahaan selama ini sering terbakar. 

 

"Tetapi kalau kami analisis lebih lanjut, dari 2,26 juta hektare, sebagian besar berada di lahan konsesi perusahaan. Itu artinya kebakar an sering terjadi selama ini mengakibatkan degradasi gambut banyak terjadi di lahan perusahaan," klata Nazir kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa 12 April 2016, saat mencanangkan Gerakan Peduli Aksi Restorasi Gambut untuk Negri, di Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti. 

 

Nazir menjelaskan, hanya sebagian kecil saja kerusakan hutan di atas gambut di Provinsi Riau. Ia menjelaskan, di Riau, setidaknya ada 939 ribu hektare yang teranalisis harus diubah untuk direstorasi.

 



Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin HTI PT Lestari Unggul Makmur di Sui Tohor

 

"Dari angka itu, ada 2 persen pada Kepulauan di Provinsi Kepri yang berada di kawasan lindung. Ini sebetulnya pekerjaan Pemerintah didukung masyarakat menjaga kawasan lindung gambut cukup berhasil karna dua persen kerusakannya," tuturnya. 

 

Selain itu, Kepala BRG ini menyebutkan, dari 939 ribu hektare untuk direstorasi, sisanya 98 persen atau 3/4 berada di lahan konsensi perusahaan. Selebihnya, 1/4 atau sekitar 200 ribu hektare di lahan masyarakat.

 

"BRG tentu akan memfokuskan kerja bersama-sama pemerintah pusat, daerah dan Pemprov, pemuka masyarakat, NJO dan LSM untuk fokus di areal di lahan masyarakat di 200 ribu hektare itu. tentu kita mendorong perusahaan juga melakukan hal yang sama," jelasnya. 

 

Ikuti dan simak Kenduri Restorasi Gambut dengan klik di sini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline