6 Macam Diet Yang Harus Anda Ketahui

langsing-diet-olahraga.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Istilah diet selalu identik dengan usaha untuk menurunkan berat badan. Padahal, diet memiliki definisi yang luas, yakni kelompok makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh seseorang.

 

Diet memiliki berbagai jenis dan tujuan. Ada diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan, diet untuk menaikkan berat badan, diet untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah pada penderita diabetes, diet untuk menurunkan kadar kolesterol, dan jenis diet lainnya.

 

Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com dr. Citra Roseno  menjelaskan untuk anda, beberapa jenis diet yang paling populer di masyarakat, antara lain:

 

1. Diet Atkins

Diet Atkins bertujuan untuk menjaga keseimbangan kadar insulin pada tubuh. Konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar akan meningkatkan kadar insulin secara cepat, namun juga cepat menurunkan kadar insulin.

 

Pada diet Atkins, yang ditekankan adalah pembatasan konsumsi karbohidrat dalam jumlah rendah, dan sumber karbohidrat yang dikonsumsi pun berasal dari makanan yang kaya serat – seperti sayuran. Oleh karena itu, tubuh “dipaksa” untuk menggunakan sumber energi lain selain karbohidrat, yakni lemak tubuh, sehingga pembakaran lemak tubuh akan meningkat.

 

2. Diet Paleo

Diet Paleo merupakan jenis diet dengan sumber makanan yang dapat diburu ataupun dipancing, seperti daging merah, makanan laut, serta sumber makanan yang bisa dipetik hasilnya – seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, tanaman herbal, rempah-rempah, termasuk juga telur.

 

Diet ini mengacu pada era kehidupan paleolitikum, sebelum ditemukannya teknik pertanian sekitar 10,000 tahun yang lalu. Jadi, segala jenis makanan yang diproses, seperti tanaman gandum, dan kentang, tidak termasuk dalam diet ini.

 

Mayoritas makanan dalam diet paleo adalah makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat dengan sumber yang bervariasi, namun memenuhi syarat.


 

3. Diet Vegetarian

Mayoritas pelaku diet vegetarian menganut jenis diet lacto-ovovegetarian. Lacto-ovovegetarian adalah kondisi di mana mereka tidak mengonsumsi makanan yang bersumber dari hewan, kecuali telur, produk susu, dan madu.

 

Namun, terdapat jenis diet vegetarian lain – yakni diet vegan – yang tidak mengonsumsi apapun yang berasal dari hewan, termasuk telur, produk susu, dan madu. Selain sebagai pola makan, diet vegan juga merupakan cara hidup seseorang yang menjunjung keseimbangan lingkungan dan menghindari perilaku tidak etis pada hewan. (KLIK: Anda Pemilik Unggas, Begini Cara Melindungi Diri dari Flu Burung)

 

Jenis diet vegetarian lainnya adalah fruitarian vegetarian, lacto-ovo-vegetarian, ovo-vegetarian, pescatarian, dan pollotarian.

 

Diet vegetarian bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, maupun kanker. Beberapa studi menunjukkan bahwa pelaku diet vegetarian memiliki berat badan yang lebih rendah, lebih jarang menderita penyakit, dan memiliki rentang hidup lebih panjang dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi daging hewan.

 

4. Raw Food Diet

Raw Food diet bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan serta menurunkan berat badan dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang segar yang bersifat organik dan tidak diproses.

 

Setidaknya 3/4 dari asupan makanan pada diet jenis ini berasal dari makanan yang tidak dimasak. Mayoritas pelaku diet ini juga merupakan pelaku diet vegan.

 

Terdapat 4 jenis pelaku diet raw food, yakni raw vegetarian, raw vegan, raw omnivore, dan raw carnivore. (BACA: 8 Manfaat Air Perasan Lemon di Pagi Hari)

 

5. Diet Mediteranian

Diet mediteranian ini mengacu pada kebiasaan makan masyarakat Eropa selatan, seperti Yunani, Kreta, dan Italia selatan. Diet mediteranian bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyakit kanker.

 

Diet ini menekankan pada konsumsi sayuran. Sumber utama lemak pada diet jenis ini berupa kacang-kacangan, serealia, biji-bijian, dan minyak zaitun, disertai produk susu seperti keju dan yoghurt, ikan dan unggas dalam jumlah sedang, ditambah sekitar 4 butir telur per minggu, daging merah dalam jumlah sedikit, minuman anggur dalam jumlah sedikit hingga sedang, dan menggunakan makanan penutup berupa buah-buahan segar.

 

6. The Zone Diet

Diet ini menekankan keseimbangan asupan karbohidrat (40%), lemak (30%), dan protein (30%) dalam setiap kali makan.

 

Tujuan diet ini adalah mengontrol kadar insulin darah yang akan berdampak baik pada kontrol berat badan serta penurunan berat badan.

 

Karbohidrat yang digunakan dalam diet ini adalah karbohidrat berkualitas baik yang belum diproses (unrefined carbohydrate), dan lemak yang berasal dari minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.

 

Selain beberapa jenis diet di atas, saat ini terdapat banyak sekali jenis diet yang sudah tercatat. Namun, untuk menentukan jenis diet yang paling tepat, Anda harus mengenali kondisi tubuh Anda dan berdiskusi dengan dokter atau ahli gizi agar Anda dapat mengetahui jenis diet yang tepat untuk Anda lakukan. (Klikdokter.com)