BEGINILAH kondisi kabut asap setiap tahun menimpa warga Pekanbaru. Pemerintah gagal melakukan pencegahan sehingga kejadian serupa tak terulang kembali pada tahun-tahun berikutnya.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Panglima Kodam I/ Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung meminta kepada Komandan Korem 031/Wirabima serta seluruh Komandan Kodim yang ada di wilayahnya untuk segera menyusun konsep perencanaan pencegahan karlahut di Riau.
Pusung meminta agar mereka segera melakukan pemetaan serta penghitungan secara rinci kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh tim Satgas Siaga Darurat baik yang di provinsi maupun yang ada di kabupaten kota hingga di tingkat desa.
"Saya minta kepada seluruh Dandim untuk segera menyusun konsepnya. Berapa kekuatan yang dimiliki mulai dari personel dan peralatan hingga anggaran yang dipunya. Dari kekuatan yang sudah diukur tersebut akan kelihatan bagaimana ukuran kekuatan kita," ungkap Pusung dalam rapat pencegahan karlahut Provinsi Riau di Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (18/3/2016). (KLIK: Kata Al Azhar Soal Citizen Lawsuit)
Dari penghitungan yang dilakukan tersebut nantinya tiap Kodim yang memiliki wilayah luasan yang rawan terbakar serta kanal lepas dapat mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan operasi pencegahan.
Penghitungan yang dilakukan para Pangdam lakukan bersama Menkopolhukam dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta sehari lalu, Pusung simpulkan bahwa biaya pencegahan jauh lebih murah ketimbang biaya penanggulangan.
"Maka dari itu kita minta supaya paling lama hari senin nanti kita sudah tahu kebutuhan serta kekurangan bantuan yang harus dipenuhi. Baik itu kekurangan alat dan anggaran yang selama ini jadi kendala," terang Pusung. (BACA: Korem Provinsi Tetangga Bantu Penanganan Kebakaran Lahan Riau)
Namun begitu soal penghitungan anggaran yang akan dilakukan nantinya, Pusung berpesan agar penghitungan dilakukan secara realistis dan rasional. Jangan sampai ada pembengkakan anggaran sehingga mengakibatkan anggaran terbuang sia-sia.
"Penghitungan harus realistis dan rasional. Jangan sampai anggaran-anggaran yang tak terlalu dibutuhkan malah dimasukkan atau sengaja dibesar-besarkan. Ini uang negara, bukan uang nenek moyang kamu," kata Pusung dalam pengarahan kepada Dandim yang hadir.