Kalau Bayi Tersedak, Lihat Gejala Ini

bayi-tersedak.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Pernah melihat bayi tersedak saat makan? Itu sebenarnya lazim terjadi. Namun, jangan sepele jika bayi Anda mengalami kondisi ini. Karena, tersedak ternyata bisa menjadi penyebab kematian bayi.

 


Sebagaimana dilansir dari klikdokter.com, tersedak merupakan penyebab paling sering "kecelakaan" dan kematian pada bayi, karena mereka memiliki jalan napas yang kecil sehingga rentan tersumbat.

 

Selain itu, bayi juga masih dalam proses belajar untuk mengunyah dan menelan makanan dan bayi tidak mampu untuk batuk seperti layaknya orang dewasa saat tersedak.

 

Pada bayi yang mulai menggenggam sesuatu, ia akan cenderung memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya sehingga rentan tersedak.

 

Beberapa kondisi pada bayi juga membuat bayi mengalami peningkatan risiko tersedak. Seperti pada bayi yang mengalami gangguan menelan, gangguan saraf, keterlambatan perkembangan atau cedera kepala.

 

BACA JUGA : Kulit Anda Sawo Matang? Ini Keuntungannya

 


Apa gejala bayi tersedak? Anda perlu mewaspadai jika kulit bayi terlihat kebiruan, sulit bernapas (dada dan tulang iga masuk ke dalam), kehilangan kesadaran, tak mampu mengeluarkan suara atau menangis, lemah dan mengeluarkan suara ketika menarik napas.

 

KLIK JUGA : Ingin Merampingkan Pipi Tembam? Begini Caranya

 

Lalu, apa yang membuat bayi bisa tersedak? Berdasarkan pemaparan dr Nadia Octavia dalam artikel ini, makanan merupakan penyebab utama bayi tersedak. Namun, benda-benda kecil seperti bagian dari mainan atau peralatan rumah tangga lainnya juga dapat membuat bayi tersedak.

 

Untuk mencegah bayi tersedak, ada hal-hal yang perlu diperhatikan lebih cermat yakni:

 

1. Hindari memberikan makanan yang berisiko tinggi

Jangan memberikan bayi Anda potongan-potongan kecil makanan, seperti daging cincang, potongan keju, atau anggur. Kecuali jika Anda memotongnya sangat kecil. Hindari juga memberikan ia makanan padat dan keras, misalnya biji-bijian, kacang, permen, atau berondong jagung.

 

2. Awasi saat bayi makan

Saat bayi Anda mulai beranjak besar, jangan perbolehkan ia main, berjalan-jalan atau berlarian saat makan. Pastikan ia duduk saat makan. Ingatkan ia juga untuk mengunyah dan menelan makanannya sebelum mulai berbicara.

 

3. Waktu yang tepat

Mengenalkan bayi pada makanan padat sebelum ia memiliki kemampuan untuk menelan dengan benar dapat meningkatkan risiko bayi tersedak. Tunggu hingga bayi Anda paling tidak berusia 6 bulan untuk diberikan makanan padat.

 

4. Perhatikan mainannya

Untuk membuat bayi tertarik untuk makan, Anda tentu sering kali memberinya mainan atau benda apa pun untuk ia mainkan. Hati-hati dan jangan biarkan bayi bermain dengan benda kecil, seperti kelereng, bola, atau mainan yang mengandung partikel kecil.

 

5. Jangan memburu-buru bayi saat makan

Biarkan bayi Anda memiliki cukup waktu untuk mengunyah dan menelan makanannya.