RIAU ONLINE - Bayi Anda sudah diimunisasi polio? Kalau belum sebaiknya lakukan sekarang. Karena mulai hari ini hingga 15 maret mendatang, pemerintah mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Masih tak peduli? Sebaiknya Anda tahu bahwa imunisasi sangat penting didapat oleh bayi. Karena polio merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus polio masuk melalui mulut, menuju saluran cerna, dan akhirnya menyerang saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan.
Pada umumnya polio menyerang anak usia 0-3 tahun. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena polio dapat dicegah dengan efektif melalui imunisasi.
Imunisasi Polio
Imunisasi polio merupakan salah satu imunisasi wajib yang diberikan pada bayi dan anak. Menurut panduan Ikatan Dokter Anak Indonesia pada tahun 2014, imunisasi polio wajib diberikan pada anak usia 0, 2, 4, dan 6 bulan, serta ulangan pada usia 2 tahun dan 5 tahun.
Imunisasi polio ada dua jenis yaitu imunisasi polio oral yang diteteskan pada mulut bayi, dan polio suntik yang disuntikkan pada paha. Efek samping imunisasi polio sangat jarang terjadi, sehingga sangat aman diberikan.
BACA JUGA : Fenomena Gerhana Matahari, Awas Jangan Pandang Secara langsung
Imunisasi polio oral
Imunisasi yang diteteskan pada mulut mengandung virus yang dilemahkan sehingga dapat merangsang kekebalan pada saluran cerna dan tubuh anak. Setelah kekebalan tubuh terbentuk, jika ada virus polio yang masuk ke saluran cerna, virus tersebut akan dibunuh oleh kekebalan tubuh pada usus dan darah. Virus pun tidak dapat berkembang biak dan tidak dapat menyebar ke anak-anak sekitarnya.
KLIK JUGA : Tangani Karlahut, Kepala BNPB: Belum Perlu Minta Bantuan TNI Polri
Imunisasi polio suntik
Imunisasi polio suntik mengandung virus mati sehingga mampu merangsang kekebalan dalam darah dan melindungi tubuh anak dari infeksi virus polio. Namun, imuniasi polio suntik tidak membunuh bakteri dalam usus seperti imunisasi polio oral. Imunisasi polio suntik dapat diberikan pada bayi yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah, misalnya bayi sedang mendapat pengobatan kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka lama, mendapat obat-obat antikanker, atau memiliki AIDS.
Polio di Indonesia
Pada tahun 1996, di Indonesia sudah tidak terdapat lagi virus polio liar, namun pada tahun 2005 hingga 2006 terjadi kembali wabah polio yang menyerang 305 orang. Akhirnya setelah dilakukan tindakan oleh pemerintah melalui imunisasi masal, sejak tahun 2006 hingga sekarang penyakit polio tidak pernah ditemukan lagi di Indonesia.
Namun demikian, kita harus tetap lebih waspada. Jangan sampai terjadi wabah polio kembali seperti yang terjadi pada tahun 2005 dan 2006. Itulah sebabnya pada tanggal 8-15 Maret 2016 ini, pemerintah melakukan Pekan Imunisasi Nasional Polio.
Setelah mengikuti PIN, anak tetap harus mendapat imunisasi dasar karena PIN hanya bersifat tambahan saja. Pada anak yang sedang mengalami diare atau demam, imunisasi akan ditunda hingga anak sembuh. Imunisasi polio akan diselenggarakan secara gratis di posyandu, polindes, puskesmas, dan rumah sakit terdekat.