Dua Bulan, Laba Bersih Bank Riaukepri Sudah Rp 60 M

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Direktur Utama Bank Riaukepri, Irvandi Gustari mengatakan, dalam jangka waktu dua bulan, bank daerah dipimpinnya sudah mengantongi laba bersih hingga Rp 60 miliar. 

 

Tak hanya mengantongi laba hingga Rp 60 miliar, Irvandi menjelaskan, saat ini kredit macet yang terjadi sejak 3-4 tahun lalu, telah berangsur membaik.

 

Ini terlihat dengan Non Performance Loan (NPL) telah berangsur turun. Kesemuanya itu, tutur Irvandi, merupakan hasil kerja keras Divisi-Divisi dan seluruh karyawan Bank Riaukepri.

 

"Dengan situasi ekonomi dan kondisi likuiditas ketat saat ini, maka pelaksanaan efisiensi secara menyeluruh mejadi penting dan wajib dilaksanakan oleh perbankan dan tidak terkecuali di Bank Riaukepri," jelas Irvandi dalam Seminar Internasional Banking Role in the Global Trade, Selasa, 1 Maret 2016, di Lantai 3 gedung Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Riau. 

 

Anak Wali Kota Pekanbaru 1981-1986 ini menjelaskan, 5 Pilar yang dicanangkan sejak 5 April 2015 silam, hingga kini mampu mengimbangi perlambatan dan kelesuan ekonomi dunia. 

 

(Baca Juga: Aset Bank Riaukepri Turun Rp 4 Triliun, Pelemahan Ekonomi Jadi Alasan) 

 

Bukti konkritnya, tutur Irvandi, Bank Riaukepri telah melakukan pengetatan likuiditas. Ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 235/PMK.07/2015 tentang Konversi Penyaluran DBH dan/atau DAU Dalam Bentuk Non Tunai dikonversikan dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN).

 

"Percepatan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam kaitan perimbangan dana Non Pemda dan dana Pemda dinilai tepat dan pelaksanaan 4 pilar lainnya telah mulai dirasakan manfaatnya dan Bank Riaukepri siap dengan kondisi perekonomian saat ini," jelasnya.

 

Dalam seminar tersebut, selain Irvandi, juga hadir sebagai pembicara Joni Thamkin bin Borhan, guru besar dan ekonom dari Malaysia, dan Deputi Bank Indonesia Pekanbaru, Irwan Mulawarman.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline