Banjir Kampar Picu Deflasi di Riau

Pasar-Senapelan-Pekanbaru.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ULTI DESI ARNI)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, Riau alami deflasi 0,34 persen sepanjang awal 2016. Deflasi terjadi disebabkan melemahnya daya beli bahan makanan.

 

Kepala BPS Riau, Mawardi Arsyad mengatakan, melemahnya daya beli bahan makanan merupakan imbas dari banjir terjadi di empat kabupaten di Riau, yaitu Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.

 

"Banjir beberapa waktu lalu di beberapa kabupaten kota kita menyebabkan stok bahan makanan di pasaran menipis. Akibatnya daya beli melemah dan menyebabkan harga bahan makanan jatuh," ujar Mawardi kepada wartawan, Selasa (1/3/2016).

 


Hampir seluruh bahan makanan di Riau mengalami penurunan harga. Cabai merah, contohnya, merupakan bahan makanan yang mengalami penurunan paling signifikan jika dibandingkan bahan pokok yang lain, yakni mencapai 32,85 persen.

 

(Baca Juga: Peternak Ikan Rugi Rp 12,5 Miliar saat Banjir di Kampar dan Kuansing

 

"Walaupun penurunan harga terjadi hampir di seluruh bahan pokok, tapi di sisi lain, pelaku usaha kuliner di Riau masih meninggikan harga makanan jadi. Itu penyakit masyarakat kita. Kalau udah naik, pantang turun padahal harga bahan pokoknya sudah berulang kali turun," jelasnya. 

 

Banjir yang mengganggu pendistribusian bahan makanan umumnya didatangkan dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Selain itu, banjir di daerah sentra pangan, seperti Kabupaten Kampar membuat produksi sayuran, padi dan ikan terganggu.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline