Ekspedisi TNTN Susuri Hutan Dataran Rendah Selama 10 Hari

Ekspedisi-TNTN-Green-Radio.jpg
(ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ekspedisi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sudah dua hari ini berjalan menyusuri hutan dataran rendah satu-satunya di Riau. 

 

Ekspedisi ini beranggotakan 13 orang terdiri dari Balai Taman Nasional Tesso Nilo, WWF Riau, TNI, Perwakilan masyarakat dan Green Radio yang dimulai sejak Minggu (21/2/2016). 

 

Dalam ekspedisi yang dilakukan selama 10 hari ini, tim akan menelusuri hutan konservasi TNTN bagian barat. Ekspedisi ini diagendakan akan menempuh jarak 25 km dengan 8 pos perhentian. 

 

(Klik Juga: Penyelesaian Sengketa TN Tesso Nilo Terbentur RTRW

 

Tim ekspedisi pertama ini dilepas oleh kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Tandya Tjahyana. Menurutnya ekspedisi ini dilakukan untuk sebagai salah satu upaya menyelamatkan hutan dataran rendah satu-satunya di Riau.

 

“Konsep ini sudah kita pikirkan sejak tiga tahun lalu dan baru terelisasikan hari ini. Ini adalah satu langkah kita untuk menahan laju perambahan di Taman Nasional Tesso Nilo. Dengan kehadiran tim ekpedisi diharapkan para perambah akan berfikir kembali untuk melakukan aksinya,” kata Tandya Tjahyana.

 


Program Manager WWF Sumatera bagian Tengah, Wishnu Sukmantoro menyebutkan, ada 5 poin utama tujuan dilakukannya ekspedisi ini.

 

Antara lain, penguasaan territorial di wilayah Tesso Nilo, mengidentifikasi pembukaan lahan yang dilakukan oleh masyarakat, mengidentifikasi lokasi-lokasi yang akan dijadikan pos jaga yang bersifat kontempores.

 

(Baca Juga: Curhat, Menteri Siti Nurbaya Terima Keluhan Bupati Syamsuar

 

Selain itu, melakukan pemantauan terhadap biodiversifikasi terutama hewan liar seperti gajah, harimau, tapir dan lain. Selanjutnya mengetahui aksesibilitas lokasi pos-pos yang akan dibangun.

 

“Ini sebagai langkah awal kita untuk mengetahui kondisi terbaru dari wilayah hutan tersisa di Taman Nasional Tesso Nilo,” ungkap Wishnu Sukmantoro.

 

Station Manager Green Radio Pekanbaru, Sari Indriati menjelaskan, keterlibatan Green Radio dalam Ekspedisi Taman Nasional Tesso Nilo sebagai upaya penyelamatan hutan tersisa dari sisi informasi.

 

“Yang tersisa ini perlu dikawal dan berharap kita tidak berkurang lagi. Sehingga kita bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kenapa kita perlu hutan karena hutan member nafas kepada manusia. Harapan kita, pemerintah harus sering-sering melakukan patroli dan terbuka kepada public atas apa yang sudah dilakukan,” ujarnya.

 

Seorang peserta dari WWF Riau, Susilo Handoko mengatakan, berbagai persiapan dilakukan sudah cukup matang mulai dari penentuan rute, mendaftar aktifitas di setiap pos perhentian, persiapan alat-alat kemping, peta dan kebutuhan lainnya.

 

(Lihat Juga: Komnas HAM Mediasi Sengketa Taman Nasional Tesso Nilo dengan Koperasi

 

Selain itu stamina masing-masing peserta harus tetap terjaga agar tetap fit sampai ekspedisi berakhir. Setelah itu, ekspedisi akan dilanjutkan oleh tim kedua dengan jalur yang berbeda.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline