ANGGOTA Rumpun Pemuda Pelajar dan Mahasiswa (RPPM) Rokan Hulu berfoto usai musyawarah besar di Hotel Mona Plaza, Pekanbaru.
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE - Jangan beranggapan, umur masih muda tak bakal kena serangan stroke secara tiba-tiba. Buanglah jauh-jauh anggapan serta pikiran seperti itu.
Akhir-akhir ini, dr. Alvin Nursalim, Anggota Redaksi Medis Kedokteran Umum KlikDokter.com, data menunjukkan stroke juga dapat menyerang mereka berusia lebih muda. Para ahli berpendapat bahwa perubahan pola hidup berperan dalam peningkatan stroke pada usia muda.
(Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Makanan Padang Enak Tapi Mematikan)
Apa itu penyakit stroke?
Stroke terjadi ketika aliran darah pada otak manusia terganggu. Stroke memiliki dua jenis berbeda, stroke perdarahan dan penyumbatan pembuluh darah. Terdapat beberapa gejala stroke yang perlu Anda wasapadai, di antaranya:
- Kelemahan pada wajah, tangan atau kaki pada satu sisi tubuh
- Kehilangan penglihatan, koordinasi tubuh, sensasi secara tiba-tiba
- Sakit kepala tiba-tiba
- Mual dan muntah
- Kehilangan kesadaran
"Penanganan stroke yang dapat dilakukan tergantung dari jenis stroke menyerang. Pada jenis stroke perdarahan, upaya dilakukan dengan menghentikan perdarahan terjadi," tuturnya.
Sedangkan pada stroke akibat penyumbatan pembuluh darah, jelasnya, dapat dilakukan upaya untuk mencairkan bekuan darah yang terjadi.
Mengapa stroke menyerang usia lebih muda?
Anggapan stroke hanya menyerang mereka yang memiliki usia di atas 60 tahun sepertinya sudah tidak tepat. Pasalnya, pada zaman sekarang sudah dijumpai berbagai kasus stroke yang terjadi pada kisaran usia 40-an.
Semakin muda usia seseorang yang mengalami stroke dicurigai akibat adanya perubahan pola hidup, yaitu pola hidup sedenter. Pola hidup sedenter adalah konsumsi makanan cepat saji dan jarang melakukan olahraga.
(Klik Juga: Mulailah Hidup Sehat, 5 Langkah Ini Mencegah Stroke)
Apakah jika seorang sudah berolahraga rutin dan menjaga pola makan maka dirinya mutlak terhindari dari serangan stroke? Jawabannya adalah tidak.
"Perlu diingat stroke adalah penyakit yang rumit dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Karenanya, terdapat beberapa faktor risiko stroke yang perlu diperhatikan, seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan gangguan kadar kolesterol," tuturnya.
Seseorang mungkin beranggapan bahwa jika dirinya sudah berolahraga dan menjaga pola makan maka dirinya akan terbebas dari serangan stroke. Namun ternyata, orang tersebut masih tetap belum bisa dibilang terbebas mutlak dari kemungkinan stroke yang menyerang.
"Mengapa demikian? Ternyata, dirinya adalah penderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, dianjurkan bagi semua orang untuk memulai pemeriksaan fisik rutin pada usia 40 tahun," ujar Alvin.
Bagaimana dengan Anda? Pernahkah Anda melakukan pemeriksaan rutin untuk skrining tekanan darah tinggi, kencing manis dan gangguan kolesterol?
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline