RIAU ONLINE - Setelah hampir dua tahun, Kuba akhirnya mengembalikan sebuah rudal Hellfire yang salah dikirimkan ke Havana. Rudal milik Amerika Serikat (AS) itu sebenarnya akan diterbangkan ke Florida. Tapi malah nyasar ke Kuba.
Sebelumnya, rudal itu dikirimkan ke Spanyol untuk pelatihan NATO. Kemudian rudal dibawa ke Jerman, setelah digunakan dalam latihan. Dari Jerman, rudal dibawa ke Bandara Charles de Gaulle di Paris untuk diterbangkan ke Florida. Tapi bukannya ke Florida, rudal justru terangkut pesawat Air France yang terbang ke Havana.
Insiden ini dapat membuat AS mengalami kehilangan besar dalam hal teknologi militer, jelas pejabat kepada Wall Street Journal. Peristiwa itu memalukan bagi Amerika yang telah meminta Kuba untuk mengembalikan rudal itu ke AS, seperti dilaporin wartawan BBC Di Havana Will Grant.
Peluru kendali itu tiba melalui sebuah pesawat dari Paris "karena kesalahan atau disalahgunakan di negara asal pengirim," jelas seorang pejabat kementerian luar negeri Kuba.
"Kuba telah bertindak sangat serius dan transparan serta bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan dalam masalah ini," kata pejabat tersebut.
Rudal Hellfire AGM 114 ini merupakan peluru kendali dengan dipandu laser yang dapat digunakan untuk serangan melalui helikopter ataupun pesawat tanpa awak.
Pejabat AS khawatir Kuba akan memberikan informasi teknologi canggih dalam rudal itu dengan negara seperti Korea Utara, Cina atau Rusia, seperti disampaikan sebuah sumber penyelidikan kepada Wall Street Journal.
AS dan Kuba merupakan musuh lama dalam perang dingin selama lebih dari 50 tahun, kedua negara telah melakukan pemulihan hubungan diplomatik pada Juli lalu. Dua negara ini telah bekerja sama untuk membangun kembali hubungan ekonomi dan perdagangan.