(AP)
Selasa, 9 Februari 2016 14:37 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
(AP)
RIAU ONLINE - Pertanyaan-pertanyaan seputar apa yang dilihat dan didengar selama ini, seperti kenapa laki-laki Muslim berjenggot, kenapa perempuan mengenakan jilbab dan apa bedanya antara Islam Syiah dengan Sunni, dilontarkan oleh warga non-muslim saat mengunjungi Masjid London Timur.
Lontaran pertanyan tersebut disampaikan warga non-muslim kepada pengurus Masjid London Timur, Juber Hussain, Minggu (7/2/2016).
(Baca Juga: Gara-gara Pakai Jilbab Profesor Ini Dipecat dari Universitas Kristen)
Masjid ini termasuk satu dari lebih 90 masjid yang dibuka pada hari #VisitMyMosque, atau kunjungi masjid saya. Acara tahunan kedua ini diselenggarakan oleh Dewan Muslim Inggris, MCB, ditujukan guna menunjukkan apa mereka sebut kesatuan dalam 'saat-saat tegang bagi komunitas', dan menjawab secara langsung 'persepsi negatif tentang Muslim dan Islam'.
Jumlah serangan anti-Muslim di London meningkat sejak serangan di Paris, dengan ratusan insiden dilaporkan tahun lalu saja. Sejumlah komentar, dilansir dari bbc.com, melalui Twitter termasuk dari seorang dokter di Newcastle, Sameer Ahmed menulis, "Hari yang menyenangkan di masjid pusat Newcastle... Acara ini memberikan saya harapan dan saya belajar banyak dengan berjumpa dengan banyak orang dari semua umur dan berbagai latar belakang."
'Bertemu Muslim dan mengunjungi masjid'
Baca Juga
"Sekitar 300 orang berkunjung ke masjid dan paling menyenangkan adalah mayoritas dari mereka adalah orangtua yang membawa anak-anaknya... Saat berbicara dengan seorang ibu membawa anaknya berusia 10 tahun, ia mengatakan, "Saya ingin anak saya tahu tentang Muslim dan Islam dengan bertemu Muslim dan mengunjungi masjid, bukan dari TV dan media lain sebagian besar menyebarkan kebencian dengan mengangkat minoritas."
(Klik Juga: Bosnia, Negara Islam yang Melarang Penggunaan Hijab bagi Muslimah)
Masjid-masjid ini dibuka dan dihadiri ratusan orang termasuk di London, Birmingham, Manchester, Leeds, Glasgow, Cardiff, dan Belfast.
Di antara pengunjung di Pusat Budaya Islam, London, terdapat seorang bapak dan anak Yahudi, David dan Joel Greenbuy, Keduanya mendengar acara itu melalui sinagog dan berkunjung pada saat salat Ashar.
"Saya rasa banyak orang yang mengabaikan - orang cenderung untuk tidak tahu tentang kelompok lain," kata David. "Sebagai bagian dari minoritas lain di Inggris, saya dapat merasakannya."
Direktur Pusat Budaya Islam London, Dr Ahmed Al-Dubayan, mengatakan ia berharap langkah membuka masjid-masjid ini dapat 'membersihkan' kesalahpahaman tentang Islam.
(Lihat Juga: Pasukan Kristen INi Siap Mati Lawan ISIS)
Olima Kalam dan rekannya Aisha Moriarty, yang masuk Islam setahun lalu, mengatakan komentar negatif yang muncul karena ketidaktahuan. "Apa yang terjadi di media adalah ketidakpedulian. Islam adalah tentang perdamaian dan kebahagiaan," kata Olima.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline