Pesan Dahlan Iskan Untuk Pengusaha Muda Unri

Mantan-Menteri-BUMN-Dahlan-Iskan.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY FEBRIYANTO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku kagum dengan para mahasiswa Universitas Riau yang banyak membangun usaha mandiri sejak masih muda. Menurutnya, hingga kini masih belum banyak mahasiswa berani untuk berwirausaha sejak muda.

 

"Saya merasa cukup kaget karena banyak sekali mahasiswa di sini yang memiliki usahanya sendiri. Padahal belum banyak yang bisa melakukannya," ujar Dahlan, dalam acara stadium general yang ditaja oleh BEM Universitas Riau, Senin (25/1/2016).

 

Kesadaran berwirausaha sejak dini menurut Dahlan harus segera disebar semangatnya. Sebab selama ini para generasi muda lebih tertarik menjadi pimpinan partai politik ketimbang menjadi pengusaha. (KLIK: Inilah Sindiran Dahlan Iskan tentang Grand Gasing Unri)

 

"Hal yang banyak saya temui kenapa para anak muda itu enggan untuk berwirausaha ketimbang berpolitik alasan paling sering itu adalah modal. Padahal modal itu bukan faktor satu-satunya yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha. Tapi sepertinya ini sudah kronik sekali alasannya," ungkap Bos Jawa Pos Grup ini.

 

Mantan Direktur PLN yang kini sudah injak usia 64 tahun ini tak memungkiri faktor modal sebagai sesuatu yang sepele. Namun jika calon pengusaha hanya berpatok pada modal, dia yakin usahanya tidak akan besar. Menurutnya yang paling penting itu adalah semangat.


 

"Yang paking utama itu semangat dan kemauan yang keras. Baru selanjutnya modal. Tanpa semangat dan keyakinan, usaha apapun anda tak akan bisa besar. Tapi jika anda punya kemauan dan semangat yang tinggi, selalu ada jalan untuk dapatkan modal," jelas Dahlan. (BACA: Gedung Grand Gasing Unri, Besar, Tapi Becek dan Kotor)

 

Beberapa mahasiswa yang memulai usahanya sendiri diajak maju ke depan oleh Dahlan. Ia meminta satu-persatu dari mereka untuk menceritakan kembali kisahnya dari awal mereka memulai usahanya.

 

Kisahnya macam-macam. Mulai dari penjual raket badminton dan celana dalam, aksesoris pernikahan, berkebun hingga membuat becak diceritakan satu persatu oleh mereka.

 

Seperti Alika Nanda Fisri, salah seorang mahasiswa Fakultas Hukum asal Perawang ini memulai usahanya dengan meminjam uang orang tuanya. Uang sakunya juga ia sisihkan saban minggu untuk menambah modal yang ia punya.

 

Kemudian Charles Nababan mahasiswa Teknik Hasil Pertanian asal Kecamatan Koto Gasib, Siak ini berkebun Pare dengan menggunakan lahan milik warga. Luasnya ia perkirakan 5 kali lebih besar ketimbang luas gedung Grand Gasing Milenium tempatnya berdiri ketika ia bercerita.

 

Dahlan meminta kepada mereka untuk tetap konsisten meneruskan dan mengembangkan bisnis yang sudah dirintis sejak awal. Kendati gagal, ia minta mereka tetap harus bangkit dari kegagalan.

 

"Mereka yang sudah pernah gagal dan berkali-kali itu sudah punya modal yang sangat besar sebagai pengusaha. Bagi pengusaha sukses, kegagalan yang ia alami itu adalah tahap yang harus dilewati sebagai pengusaha. Makin sering ia gagal maka makin besar kesuksesannya mendatang," ucapnya.