Ikatan Dokter Indonesia membagikan masker standar N95 di dua titik di Pekanbaru, Kamis (1/10/2015). Masker tersebut sumbangan dari IDI Bandung dan Gianyar, Bali.
(RIAUONLINE.CO.ID/ZUHDY)
Rabu, 30 Desember 2015 12:05 WIB
Editor: Fakhrur Rodzi
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan calon dokter diambil sumpahnya untuk diresmikan sebagai dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Sumpah ini merupakan prosesi sakral bagi profesi dokter untuk sah disebut sebagai dokter.
Total ada 34 dokter kini resmi statusnya. Mereka para sarjana kedokteran telah menyelesaikan masa Koas selama beberapa tahun. Mereka disumpah oleh Dekan FK Unri, Dr dr Dedi Affandi DFN SPF. (Baca Juga: Riau Bertekad Getting To Zero HIV/AIDS)
Dalam acara yudisium ke 34 ini Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman turut menghadiri dan memberikan sambutannya. Dalam sambutannya ia berharap akan lebih banyak lagi para ahli medis yang bisa dihasilkan oleh kampus kesehatan terutama di Riau.
"Kita dalam struktur stakeholder di Riau ini memang sangat kekurangan tenaga medis atau para pembuat kebijakan sesuai dengan kapasitas medisnya. Kita berharap kampus bisa menghasilkan lebih banyak ahli medis," ujar Andi dalam sambutannya, Rabu (30/12/2015).
Selain itu, ia sangat mengapresiasi atas kualitas Fakultas Kedokteran Unri sudah mulai dipandang baik dalam tataran nasional.
"Kita sangat senang ketika mendengar FK kita sudah dipandang cukup baik bahkan juga Malaysia. Maka dari itu kita mesti meningkatkan kualitas pendidikan kita untuk terus mencapai tingkat keberhasilan yg lebih baik," kata politisi Partai Golkar tersebut. (Klik Juga: Anda Ingin Nikmati Libur Panjang? Ini Pesan Plt Gubernur Riau)
Harapannya dengan peningkatan kualitas pendidikan dan profesi kedokteran ini, Andi berharap para tenaga medis jebolan Riau dapat bersaing kompetitif dengan para tenaga medis dari luar negeri.
"Target kita adalah harus bisa unggul dari para tenaga medis luar negeri, karena awal tahun ini kita sudah memasuki masa pasar bebas ASEAN yaitu Masyarakat Ekonomi Asean. Jangan sampai kita tersingkirkan karena kurangnya kompetensi kita dibanding tenaga medis luar," tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
