Tim Ahli Ini Tentukan Bisa atau Tidak Pedagang Berjualan di Ramayana

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepolisian Resor Kota (POlresta) Pekanbaru, mendatangkan ahli kontruksi bangunan, guna mengetahui dampak kebakaran terhadap Gedung Pasar Sukaramai atau Ramayana, terbakar hebat Selasa (8/12/2015) lalu.

 

"Ada lima ahli kontruksi didatangkan dari Universitas Islam Riau. Tujuannya untuk mengetahui apakah bangunan itu masih layak dipakai atau tidak," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru AKP Bimo Aryanto di Pekanbaru, kepada RIAUONLINE.CO.ID.

 

Kasat Reskrim menjelaskan, tim ini dipimpin Guru Besar Konstruksi UIR, Sugeng, akan bekerja selama beberapa hari di sejumlah titik bangunan. (Baca Juga: Tim Labfor Pelajari Penyebab Kebakaran Ramayan dari CCTV

 

Menurutnya, pemeriksaan itu dilakukan lantaran banyaknya pedagang kios di pasar mendesak menanyakan kapan mereka bisa kembali berdagang.

 

"Nantinya jika gedung itu layak dipakai, maka pedagang tentu dapat kembali berjualan. Sementara itu jika nanti dipastikan tidak layak maka harus di robohkan," jelasnya.


 

Dari pantauan di lapangan, terlihat jelas gedung dibangun pada 1999 itu rusak parah setelah terbakar lebih dari 48 jam sejak Selasa sore. (Klik Juga: Titik Api Berasal dari Basement Gedung Ramayana

 

Hawa panas masih sangat terasa diikuti aroma menyengat di lokasi kebakaran. Pada lantai satu terlihat jelas genangan air dan barang-barang berserakan selanjutnya dinding berwarna hitam pekat.

 

Sementara itu, Tim Labfor Medan, Jumat siang lalu, kembali melakukan penyisiran dan penyelidikan setelah sebelumnya pada Kamis lalu (11/12) mengamankan "receiver" CCTV.

 

Kebakaran hebat selama dua hari dua malam menghanguskan Ramayana disebut sebagai kebakaran terlama pernah terjadi di Pekanbaru.

 

Ketua Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh kekuatan yang dimilikinya seperti 17 unit mobil Damkar serta 100 anggota Damkar. (Lihat Juga: Ramayana Pekanbaru Terbakar, Pengunjung dan Pedagang Panik

 

"Api sangat sulit dipadamkan karena lokasinya berada persis di dalam gedung yang sulit di jangkau," jelasnya.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline