Marquez: Tangan Saya Terulur Buat Rossi

marc.jpg
(sucede.es)

RIAUONLINE - Juara dunia MotoGP dua kali Marc Marquez ingin mengubur perseteruannya dengan Valentino Rossi, dan mengatakan dia sudah mengulurkan tangan persahabatan untuk legenda Italia itu.

 

Namun Marquez mengakui keinginannya itu sulit terwujud dan mungkin Rossi baru mau berdamai dengannya kalau bisa menjadi juara dunia lagi.

 

Dalam wawancara dengan CNN, Selasa (1/12), Dikutip dari laman Beritasatu.com, Marquez mengenang permusuhannya dengan Rossi dimulai dalam jumpa pers sebelum balapan di Malaysia, ketika si pembalap Yamaha menuduhnya mengganggu dia dan membela Lorenzo waktu balapan di Australia yang justru dimenangi Marquez. (KLIK: Rossi Masih Memendam Luka Usai Gagal Juara Dunia)

 

"Menurut saya, di sana (Malaysia) dia menciptakan situasi yang sangat tidak wajar, yang tidak bagus untuk balapan motor," kata Marquez.

 

Rossi kehilangan gelar juara dunia 2015 dari rekan setimnya Jorge Lorenzo, dan menuduh Marquez membela sesama pembalap Spanyol itu di balapan terakhir di Valencia.

 

Rossi sendiri memulai balapan itu dari belakang akibat penalti yang dia terima karena dinyatakan sengaja membuat Marquez melebar dan akhirnya terjatuh. Rossi yang semula unggul tujuh poin bisa finis keempat di Valencia, namun di klasemen akhir tertinggal lima poin dari Lorenzo yang juara. (BACA: Suap APBD, Mantan Legislator Bengkalis Purboyo Ditahan)

 

Marquez sendiri kembali menegaskan bahwa dia sangat ingin menang di Valencia, terlepas dari tuduhan Rossi dan fakta bahwa sepanjang balapan itu dia menempel ketat Lorenzo namun tak pernah melakukan serangan hingga finis.

 


"Masalahnya adalah terlalu banyak orang bicara tentang situasi itu. Saat di Valencia, saya bilang 'tolong saya butuh menang karena kalau tidak ... dia (Rossi) akan mengeluh'," kata Marquez.

 

Namun pada akhirnya, kata dia, Lorenzo memang terlalu kencang untuk dikejar.

 

"Lorenzo mencatat waktu putaran tercepat, membuat rekor sirkuit, saya tak bisa menyalip dia, saya tak bisa menang. Namun Anda tahu bagi saya targetnya adalah memenangi balapan dan itu merupakan cara terbaik untuk mengakhiri musim," kata Marquez, mengulangi lagi apa yang telah dia katakan berkali-kali sebelum ini.

 

Marquez menegaskan ingin menutup buku dan memulai babak baru hubungannya dengan Rossi.

 

"Di Valencia saya sudah mengatakan ke Valentino, 'tangan saya terulur,' dan saya ingin yang terbaik untuk balapan motor. Saya kira hal terbaik adalah menjalin hubungan baik dengan dia."

 

Namun Marquez meyakini waktu yang tepat untuk berdamai adalah ketika Rossi kembali menjadi juara dunia.

 

"Pada momen itu (di Valencia) dia baru saja kalah di kejuaraan, dan dia sangat terluka. Saya memahami situasinya, jadi saya tidak ingin banyak memikirkan apa yang dia katakan," kata Marquez.

 

"Namun saya harap 2016 akan menjadi musim baru, hubungan baru, dan kami ingin melupakan hal-hal ini. Ketika dia menang, barulah kami bisa diskusi dan bicara." (BACA: Rossi Masih Dendam Ingat Ulah Trio Spanyol Ini)

 

Pernyataan Marquez ini disampaikan di arena latihan bagi pembalap motor anak-anak, bagian dari ajang Laps for Life 93, program sosial yang diinisiasi Marquez.

 

Duapuluh pembalap pemula berusia antara 9 dan 13 tahun dari Spanyol, Italia, Inggris, Belanda, dan Brasil diseleksi oleh Marquez untuk ambil bagian di ajang itu.

 

"Cara Anda bicara, cara Anda naik motor, cara Anda makan, mereka selalu melihat," ujarnya tentang para peserta itu.
"Anda harus bersikap benar dalam semua hal ini karena Anda tahu apa yang Anda lakukan akan mereka tiru."

 

"Di trek mereka boleh menyalio, mereka kencang dan tampil ngotot; tapi lihat sekarang mereka sedang bermain sepakbola, di antara mereka sendiri, dan inilah semangat sejati balapan motor -- persahabatan nyata."

 

"Mereka boleh saling bertarung di trek, namun setelah helm dilepas, mereka adalah teman."