RIAU ONLINE, JAKARTA - Hari Aids Sedunia diperingati setiap Tanggal 1 Desember 2015. Momen ini ada untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat sedunia terhadap penyakit mematikan yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Penyebarannya sudah menjangkau daerah terpencil
Ketua Yayasan Aids Indonesia Kartono Muhammad berharap Hari Aids menjadi momentum pemerintah memperbaiki keterjangkauan obat antiretroviral. "Obat antiretroviral harus ada di semua daerah," katanya seperti dikutip dari laman tempo.co, Minggu (29/11/ 2015).
Soalnya, ucap Kartono, penyebaran virus HIV sudah menjangkau daerah-daerah terpencil. "Sekarang epideminya sudah di semua provinsi. Tapi akses terhadap obatnya masih susah," ujar Kartono. (BACA JUGA: Jokowi akan Bahas Kebakaran Hutan di COP21 Paris)
Keterbatasan obat ini yang membuat penderita enggan berobat. Selain susahnya memperoleh obat, menurut Kartono, stigma membuat penderita emoh mengobati penyakitnya. "Malu berobat karena terjangkit. Itu stigma yang harus dihilangkan."
Belum lagi soal kesiapan penyedia layanan. Pemerintah memang menyubsidi obat antiretroviral, tapi tenaga atau dokter yang menangani penyakit itu masih kurang. "Mereka tahu-tidak bagaimana menangani penderita?" tuturnya.
Karena dia, Yayasan Aids Indonesia turut membantu pemerintah dalam pencegahan HIV. Caranya, merekrut pemuda-pemudi yang dibentuk untuk menjadi pegiat atau penyuluh. "Kami berikan penyuluhan ke masyarakat, jangan sampai terkena penyakit HIV," katanya.
Selain itu, yayasan tersebut akan merekrut para konselor. Konselor ini sangat berguna karena pengobatan HIV paling baik adalah dengan konseling. "Bimbingan ini cukup mengatasi ketakutan terhadap penyakit," ucapnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline