Aktivis Mahasiswa Riau Minta Pemerintah Batalkan Rp 3 Miliar Untuk HMI

Logo-HMI.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Jelang Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke 29 di Pekanbaru, kecaman masyarakat terus mengalir ihwal kucuran dana APBD Riau mengalir kepada organisasi mahasiswa itu. Aktivis mahasiswa Riau menginginkan Pemerintah Riau batalkan kucuran uang rakyat untuk HMI.

 

Aktivis Himpunan Mahasisiwa Ocu Kampar (HMOK), Rahmat Yani menyebutkan anggaran Rp 3 miliar untuk kongres HMI yang dikucurkan Pemerintah Riau sangat melukai hati masyarakat Riau. Menurut Rahmat, kongres yang diadakan HMI tidak sebanding manfaatnya dengan besar anggaran yang dikeluarkan. (KLIK: Jokowi Batal Buka Kongres HMI di Pekanbaru)

 

"Kita melihat HMI yang notabene katanya menjadi para pejuang rakyat nyatanya dengan sengaja telah melukai hati masyarakat Riau hari ini. Mereka mengadakan kongres di Pekanbaru dengan menggunakan anggaran masyarakat Riau dengan harga harga yang fantastis. Bayangkan 3 miliar rupiah hanya dihambur-hamburkan dalam acara yang hanya beberapa hari saja dilaksanakan," ungkap Rahmat penuh kecewa, ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (20/11/2015).

 


Rahmat mempertanyakan nurani perjuangan kelompok mahasiswa yang selalu mengaku memperjuangkan keadilan bagi rakyat. "Dimana nurani mereka misalnya ketika anggaran untuk penanggulangan asap saja hanya memakan 1,4 miliar saja, tapi mereka dengan enaknya memakai 3 miliar rupiah tanpa memperdulikan kepentingan rakyat Riau lainnya yang harusnya lebih membutuhkan dana tersebut," tuturnya. (BACA: Sudah Dapat Rp 3 Miliar, HMI Juga Minta Tiket Gratis)

 

Mahasiswa asal Universitas Islam Riau ini mengatakan, harusnya dengan uang tersebut bisa digunakan hal lain yang lebih substansial peruntukannya bagi masyarakat. Rahmat menilai uang sebanyak itu bisa digunakan untuk menghidupi desa-desa pelosok Riau yang belum tersentuh listrik, membangun gedung sekolah rusak bahkan membantu rakyat miskin yang kesususahan dalam ekonomi maupun biaya kesehatan.

 

"Jika mereka bijak dan benar-benar membela kepentingan rakyat, harusnya mereka tahu kalau kepentingan rakyat itu jauh lebih penting ketimbang hana menghambur-hamburkan uang demi mendatangkan ribuan kader se-Indonesia. Uang itu milik masyarakat Riau jadi seharusnya pemilik penuh uang tersebut adalah masyarakat Riau untuk mencpaia kemaslahatannya. Bukan kader-kader HMI saja," ucapnya sedikit gusar. (KLIK: Rp 3 Miliar Untuk HMI, Begini Jawaban Plt Gubri)

 

Rahmat mengaku, beberapa malam terakhir ia bersama seluruh aktivis mahasiswa yang ada di Riau telah melakukan konsolidasi untuk menentang penganggaran Kongres HMI direalisasikan. Mereka akan membuat sebuah aksi supaya pemerintah batal mencairkan anggara Rp 3 miliar yang dianggap tak manusiawi.

 

"Kita akan mencari solusi bagaimana caranya anggaran 3 miliar itu bisa dibatalkan oleh pemerintah. Karena kita menilai itu sama sekali tak bermanfat bagi masyarakat Riau," tandas Rahmat.