RIAU ONLINE, JAKARTA - Bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami sering tak terduga kapan datangnya. Indonesia menjadi negara yang yang rawan terhadap kejadian alam ini. Dalam sepekan terakhir, beberapa kali wilayah Indonesia diguncang gempa dengan skala ringan. Salah satunya di Yogyakarta dan Tegal.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika, Daryono menegaskan, gempa yang sering terjadi belakangan ini tidak berpotensi terjadinya tsunami. (BACA JUGA: Kisah Penolong Wanita Hamil Lolos dari Pembantaian)
"Karena memang kita berada di tumpukan lempeng, tidak akan ada sesuatu yang mengarah pada tsunami," kata Daryono saat dihubungi Okezone, Rabu (18/11/2015).
Daryono mengaku, dirinya enggan berspekulasi terhadap bencana yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Baginya, ramalan atau prediksi seperti itu hanya akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat.
"Saya dalam hal ini masih skeptis. Karena siapa yang mampu meramalkan gempa atau tsunami? Ramalan hanya membuat masyarakat takut, padahal gempanya sendiri belum tentu muncul," imbuhnya.
Dia menegaskan, hingga kini belum ada teknologi yang dapat memprediksi mengenai tempat dan waktu gempa yang akan terjadi di Indonesia. Oleh karenanya, Daryono menyarankan kepada masyarakat untuk fokus kewaspadaan terkait dengan potensi yang ada di Indonesia. (KLIK JUGA: Baru 19 Km dari 129 Km Lahan Dibebaskan Untuk Tol Pekanbaru-Dumai)
Sebagai informasi, potensi gempa di Indonesia terbilang cukup besar lantaran berada dalam pertemuan sejumlah lempeng tektonik besar yang aktif dan bergerak. Daerah lempeng tersebut membentang dari Australia dengan Asia, lempeng Asia dengan Pasifik dari timur hingga barat Sumatera sampai selatan Jawa, Nusa Tenggara dan Banda.
"Indonesia memang akses gempa lempeng dunia, makanya ini satu hal yang wajar ketika kita banyak gempa dimana-mana. Dan ini bukan berarti akan terjadi gempa yang besar, karena memang sudah biasa," tandasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline