Baru 19 Km dari 129 Km Lahan Dibebaskan Untuk Tol Pekanbaru-Dumai

toll.jpg
(INTERNET)

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Untuk merealisasikan pembangunan Tol Pekabaru-Dumai sepanjang 129 kilometer, pemerintah pusat lewat Dirjen Bina Marga telah mulai melakukan pembebasan lahan.

 

Dari total 129 kilometer lahan yang akan dibangun jalan tol, baru 19 kilometer lahan yang sudah dibebaskan. Sepanjang 12 kilometer berasal dari salah satu perusahaan perkebunan sawit. "Sejauh ini baru 19 kilometer sudah kita lakukan pembebasan lahan, sedangkan sisanya sedang berjalan," ungkap Dirjen Bina Marga, Hediyanto W Husain, Selasa (17/11/2015).

 

Hedi mengatakan rencananya pembebasan lahan akan selesai pada awal tahun 2017 mendatang. Anggaran yang dihabiskan dalam pembebasan lahan untuk pembangunan lahan ini sebesar Rp340 miliar dengan lebar 120 meter.


 

"Lebar itu sesuai dengan permintaan Pak Presiden lalu. Pada awalnya kita hanya anggarkan 60 km saja, tetapi karena waktu itu Pak Presiden minta lebih lebar makanya diperlebar. Pemiliknya tak dari perorangan saja, tetapi sebagian lagi pemilik dari perusahaan dengan luas yang lebih besar," ungkap Hedi. (BACA JUGA: Rp 15 Triliun Untuk Pembangunan Toll Pekanbaru - Dumai)

 

Usai pembebasan lahan dilakukan, Dirjen Bina Marga akan langsung melakukan pengerjaan Ground Breaking di lahan yang sudah bebas. Ground Breaking akan dimulai pada pertengahan bulan Desember 2015 ini.

 

"Ada 132 pemilik yang ada di sepanjang lahan yang akan diproyeksikan untuk Tol Pekanbaru-Dumai. Paling banyak pemilik lahan di Pekanbaru adalah warga masyarakat, sedangkan di luar wilayah Pekanbaru mayoritas dimiliki oleh perusahaan maupun instansi dengan luas yang lebih banyak. Jadi proses pembebasan lahan diperkirakan akan lebih cepat selesai ketimbang yang dijadwalkan," jelas Hedi.(BACA: Sudahlah Serapan Kecil, Fitra: APBD 2015 Diduga Bocor Rp 2 T)

 

Kata Hadi, proses pengerjaan Ground Breaking nantinya tidak akan terganggu karena proses pembebasan lahan dilakukan. "Pengerjaan jalan tolnya tidak akan menunggu proses pembebasan lahan dilakukan. Kalau menunggu itu sampai selesai, ya selesai jembatannya otomatis akan lebih lama lagi. Pengerjaannnya pada prinsipnya akan dilakukan dengan secara bersamaan," tandas Hediyanto.