RIAUONLINE, PEKANBARU - Janji Presiden Joko Widodo menuntaskan masalah asap dalam dua pekan tampaknya tak berjalan mulus. Titik api terus bermunculan di beberapa wilayah Sumatera. Pemberitaan media nasional menyebutkan bantuan dari asing pun mengaku kewalahan memadamkan api lantaran kebanyakan lahan terbakar berada di wilayah gambut dalam.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menanggapi santai informasi itu. Ia mengaku pemerintah beserta seluruh tim satgas sudah melakukan tugas dengan sangat baik. Andi Rachman mengatakan wajar bila rencana tak sesuai sepenuhnya dengan apa yang telah diupayakan. (KLIK: Luar Biasa. Inilah Foto Penyelamatan Penumpang Heli Jatuh di Danau Toba)
"Kemarin malam Menkopolhukam telepon saya. Beliau tanyakan bagaimana keadaan titik api di Riau dan kondisi asap di sini. Saya katakan sudah mulai membaik baik untuk asap dan titik apinya," katanya usai membuka seminar kelestarian lingkungan hidup di gedung Grand Gasing, Panam, Kamis (15/10/2015).
Andi mengatakan media harusnya juga menyorot sumber asap yang ada di Sumsel, bukan hanya Riau yang dominan menerima asap kiriman. "Harusnya yang dikritik dan dikejar itu pemprov Sumsel bukan kita. Kan kita hanya menerima dampaknya saja. Selama ini memang dari sana saja kan." (LIHAT: Rektor Unri Tak Mau Tuding Pelaku Karhutla di Riau)
Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terlalu mengkritik pemerintah. Kata Andi, pemerintah telah melakukan semua tugasnya dengan cukup baik. "Kalau bisa kita dukung sajalah pemerintah. Ya semoga saja 2 minggu yang dikatakan Pak Jokowi dapat terwujud sehingga asap tak ada lagi untuk selanjutnya," pungkas Andi.
Saat berkunjung ke Rimbo Panjang, Kampar, pekan lalu Presiden Joko Widodo berjanji asap akan hilang dalam waktu paling lama 2 minggu, pemerintah fokus melakukan pemadaman di daerah Sumsel yang menjadi sumber terbesar asap di Sumatera. (BACA: BLH Bantah Tak Transparan Soal Asap)
"Paling lama asap ini akan kita usahakan selesai dalam waktu paling lama 2 minggu. Kita akan fokuskan kegiatan pemadaman di Sumsel. Mudah-mudahan sebelum 2 minggu asap sudah selesai," ucap manatan Walikota Solo tersebut.
Namun dua hari ini satelit Tera dan Aqua kembali memantau lonjakan titik panas hingga 315 titik di wilayah Sumatera. Dari jumlah tersebut, titik api terbanyak terdapat di Sumatera Selatan, yakni 221 titik api. (KLIK: Plt Gubri: Tak Patuh, Sanksi Menanti Korporasi)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sugarin Widayat menjelaskan titik api itu terpantau pada pukul 07.00 WIB. Titik api juga masih terdeteksi di sejumlah daerah. Di Jambi ada 28 titik api, Lampung satu titik api. Di Riau terdapat empat titik api yang tersebar di Kabupaten Indragiri Hilir.
Sugarin menjelaskan secara umum kondisi cuaca di wilayah Riau berawan diselimuti kabut asap tipis. Peluang hujan dalam intensitas ringan terjadi di Riau bagian barat, utara tengah. "Temperatur maksimum 31,0-33,0 derajat Celsius," katanya.
Kabut asap tipis akibat kebakaran hutan mengganggu kualitas udara di sejumlah wilayah. Di Pekanbaru, misalnya, jarak pandang menurun menjadi 1.200 meter, Rengat 1000 meter, Pelalawan 600 meter, dan Dumai 3.000 meter.