Soal Asap, Mulai dari Jin, Tiket buat Jokowi Hingga Pembantaian Warga Riau

Asap-Selimuti-Masjid-Agung-An-Nur.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Lebih dari sebulan para pelajar di Riau ini diliburkan akibat asap dari lahan dan hutan yang dibakar secara sengaja. Namun, hingga kini, bukannya malah berkurang asapnya, bahkan semakin pekat dan tebal.

 

Tidak hanya itu, sudah 54 ribu rakyat Riau menderita sakit akibat terpapar asap berbahaya yang dihirup tiap hari. Lalu, seperti apa kata mereka mengenai asap Riau, Sumatera dan Kalimantan ini? Padahal, saban tahun terbakar, namun sama sekali tak ada tak mengubah paradigma apa harus dilakukan hadapi jerebu ini.

 

RIAUONLINE.CO.ID merangkum apa kata mereka tentang Asap ini serta kritikan terhadap Presiden Joko Widodo.

 

1. Jin Pun Tak Mampu Padamkan Api dan Asap

Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Nurendi, yang juga Komandan Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, mengatakan, jin pun tak mampu padamkan api dan asap. Pernyataan bernada setengah guyunan itu disampaikannya di depan tokoh masyarakat Riau saat Briefing di Lanud Roesmin Nurjadi, Senin (28/9/2015).

Tidak hanya itu, Danrem juga mengatakan, asap ini mengancam kecerdasan anak-anak Riau 10-15 tahun mendatang akibat tiap tahun hirup udara berbahaya tersebut. "Dampaknya nyatanya, gangguan kesehatan, paru-paru dan jaringan otak generasi muda bakal menurun," kata Danrem saat padamkan api yang membakar lahan gambut tak jauh dari kantor Camat Payung Sekaki, awal Agustus ini. (Klik: Danrem: Jin Pun Tak Mampu Padamkan Api dan Asap

 

2. Asap Sama dengan Genosida, pembantaian Yahudi di Perang Dunia II

Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Al Azhar mengaku masyarakat Riau beberapa pekan terakhir ini seperti menghadapi genosida yang dilakukan kepada seluruh makhluk hidup di Riau. Ia membandingkan kejadian Riau hari ini dengan peristiwa genosida dialami Kaum Yahudi oleh Nazi pada Perang Dunia II lalu.

“Dulu ketika perang dunia, orang-orang Yahudi dimasukkan ke dalam ruangan yang berisi dengan asap beracun dan dibiarkan sampai mati. Begitu pula saya melihat masyarakat Riau hari ini. Apalagi ini sudah terjadi berulang kali sampai 18 tahun sudah,” kata Al-Azhar, Selasa (15/9/2015) silam. (Baca: Al Azhar: Asap Riau Seperti Genosida

 



3. Negara Indonesia gagal lindungi rakyatnya sendiri

Tokoh Riau, Hj Azlaini Agus, mengatakan, pemerintah pusat maupun daerah, telah gagal melaksanakan fungsinya sesuai amanat konstitusi di antaranya memberikan perlindungan terhadap kehidupan warganya.


“Negara gagal beri perlindungan terhadap warganya. Negara sudah lalai terhadap masalah asap yang sudah menahun ini. Dan akui saja kalau memang negara sudah gagal dan parahnya kegagalan ini terjadi berkepanjangan,” tutur Azlaini sambil terisak menangis tak kuasa menahan emosi dan kekecewaannya terhadap pemerintah. di hadapan Plt Guberur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Selasa (15/9/2015). (Lihat: Azlaini Agus: Negara Gagal Atasi Asap

 

4. Buat apa Jokowi ngantor di Riau bila tak Selesaikan Masalah

Janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkantor di Riau bila kabut asap menyelimuti Riau, ditanggapi dingin oleh lembaga pemerhati lingkungan, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau.


"Buat apa Jokowi ngantor di Riau bila tak menyelesaikan masalah?" kata Direktur Eksekutif Walhi Riau, Riko Kurniawan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Minggu (12/7/2015). (Klik Juga: Jokowi Ngantor di Riau tak Selesaikan Masalah buat Apa

 

5. Jokowi Datanglah ke Riau, Ini Tiket Pesawatnya


Pemuda Riau telah menyiapkan satu tiket kelas ekonomi dengan rute Jakarta-Pekanbaru untuk Presiden Indonesia, Joko Widodo. Tiket tersebut dibeli dari uang donasi pengendara motor dan mobil yang terkumpul di perempatan lampu merah depan Kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman-Gajah Mada, Kamis (17/9/2015). 

“Dulu Jokowi berjanji akan berkantor di Riau jika kabut asap terjadi kembali. Nah janji itu ingin kita tagih sekarang,” ujar Koordinator Divisi Politik dan Kebijakan Publik DPD KNPI Riau, Yopi Pranoto, kepada RIAUONLINE.CO.ID usai aksi penggalangan dana dilakukan. (Lihat Juga: Jokowi Datanglah ke Riau, Ini Tiket Pesawatnya

 

6. Rakyat Riau Marah Sekali

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan, pemerintah Indonesia tidak akan menolerir kesalahan apapun dari korporasi atau perusahaan terbukti terlibat pembakaran hutan untuk membuka lahan. 

"Ini berkaitan dengan hak manusia yang terganggu. Asapnya begitu mengganggu kesehatan dan aktivitas. Rakyat Pekanbaru sudah marah banget. Beberapa langkah memang harus diambil dan Presiden menegaskan betul ke aparat terkait," kata Siti di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/9/2015). (Baca: Siti Nurbaya: Rakyat Riau Marah Sekali

 

7. Udara Riau tak Berbahaya, jadi belum perlu evakuasi

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengatakan, udara Riau belum pada taraf sangat berbahaya, jadi belum perlu evakuasi warga. Padahal, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan angka lebihi ambang batas.


"Pencemaran asap (di Riau) saat ini belum pada taraf sangat berbahaya. Kalau tingkatnya terlalu tinggi, mau tidak mau kami harus evakuasi. Tetapi dalam taraf ini masih belum," kata Nila usai membuka acara Simposium Internasional ke-2 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (15/9). (Baca Juga: Azlaini Tantang Menkes Bawa Anak Cucu Nikmati Udara Riau

 

8. Janji dua pekan selesaikan asap, ternyata meleset


Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memerintahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk segera menyelesaikan masalah kebakaran Hutan dan lahan di Riau dalam waktu 2 minggu. 

Ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei. 

“Ini merupakan tanggung jawab yang diperintahkan dari Pak Presiden kepada saya sebagai kepala BNPB untuk membantu dan menyokong pemerintah di daerah supaya masalah kebakaran dan asap bisa segera selesai,” ujar Purnawirawan Laksamana Muda Angkatan Laut itu kepada waratawan di Posko Satgas Siaga Darurat Bencana Asap Riau, Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (9/9/2015) siang. (Klik Juga: Jokowi: Janji Dua Pekan Asap Selesai

 

9. Negara Lalai Atasi Kabut Asap

Komisioner Komnas HAM, Manager Nasution menuturtkan, dari kegiatan dengar pendapat yang dilakukan dengan beberapa elemen masyarakat Riau beserta bukti-bukti yang ditunjukkan, ia menuding pemerintah pusat maupun daerah telah melakukan kelalaian dan pembiaran terhadap bencana asap yang diderita masyarakat Riau. (Klik Juga: Komnas HAM: Negara Lalai Atasi Kabut Asap

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline