Gaffar Usman: Harus Ada Teknologi Cegah Asap

Asap-Selimuti-Masjid-Agung-An-Nur.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/FAKHRURRODZI)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), dan Perguruan Tinggi didesak oleh Dewan Perwakikan Daerah (DPD) RI untuk membuat teknologi pencegahan asap.

 

Masukan ini disampaikan oleh Abdul Gaffar Usman, anggota DPD RI asal Riau yang melihat tidak adanya inovasi dan kreatifitas yang bisa dimunculkan setelah asap yang terjadi di Riau selama 18 tahun terakhir ini. (KLIK: Nilai Ekspor Riau Turun 23,19 Persen)

 

"Kita harus mengharapkan orang-orang terpelajar itu untuk melakukan penelitian sehingga ada karya yang diciptakan untuk mencegah asap kembali terjadi. Masak sudah 18 tahun, mereka tidak bisa menghasilkan satupun karya yang bisa mencegah terjadinya kebakaran atau setidaknya untuk mendeteksi sebelum api itu ada," ucap Gaffar ketika ditemui RIAUONLINE.CO.ID usai melakukan diskusi bersama Perhimpunan Pemuda Riau, Jalan Arifin Ahmad, Jumat (2/10/2015). (LIHAT: Digertak Jakarta, Tokoh Riau Lari Terbirit-birit)


 

"Kalau di Jepang karena daerahnya rawan Tsunami, para profesor dan orang-orang pintarnya bisa menghasilkan alat teknologi yang bisa mengantisipasi datangnya Tsunami jauh sebelum terjadi, sehingga korban jiwa sangat kecil sekali di sana. Nah kenapa kita tidak meniru hal itu? Karena daerah kita rawan asap ya harusnya baik Kemenrustek, BPPT dan Perguruan Tinggi itu dapat menghasilkan sesuatu yang bisa mencegah api itu muncul," tambah Gaffar. (BACA: FITRA: Silpa APBD 2015 Diprediksi Rp 5 Triliun)

 

Gaffar akan membahas hal ini secara langsung dengan kementerian dan BPPT meminta tanggapan. Sedangkan dengan Perguruan Tinggi, ia telah membahasnya dengan pihak LPPM Universitas Riau, Unri telah menyanggupi untuk melakukan pengkajian secara ilmiah secepatnya.

 

"Dari pihak UR mereka bilang bisa melakukan penelitian tersebut namun untuk itu mereka butuh anggaran dana. Saya bilang untuk melakukan pengajuan dan pasti akan di terima karena ini menyangkut nasib rakyat Riau. Kalau ada masalah mereka bisa meminta bantuan kepada kita," pungkasnya.