Wajah Mirip Jemaah Afrika, Ternyata Indonesia Tulen

Lontar-Jumrah-Tragedi-Mina.jpg
(AP)

RIAU ONLINE - Tragedi Mina yang menelan ribuan jiwa menjadi syuhada, meninggalkan cerita-cerita menarik dan unik bagi Jemaah Haji asal Indonesia. Seorang Jemaah Haji asal Kota Pekanbaru, Anshari Kadir menceritakan hal itu pada akun pribadinya di lini masa Facebook, Jumat (25/9/2015).

 

Ia menuliskan, seorang jamaah haji Kloter 9 Embarkasi Batam, Kepulauan Riau, Almunir Syafii bin Turang, bersama jamaah lainnnya sesama Regu 31 Rombongan 8 Kloter 9 melaksanakan lempar Jumrah pada hari kedua, hari ini. (Klik Juga: Korban Insiden Mina Jadi 717 Jemaah Terparah dalam 25 Tahun)

 

"Saat naik eskalator dalam torowongan Mina menuju dan pulang melempar jumrah, selalu diusir dan tidak boleh melewati eskalator. Kejadiannya, Jumat dinihari pukul 02.00," kata mantan wartawan RRI Pekanbaru.

 

Setiap naik eskalator, tutur Anshari, Almunir selalu disuruh polisi Arab yang berjaga di sana untuk tidak naik bersama regunya. Padahal anggota regu dan jemaah yang lain boleh. (Baca Juga: Hidayat Nur Wahid: Perlu Pengaturan Lontar Jumrah)

 


Setelah diselidiki, ternyata wajah Almunir mirip dengan orang berkulit hitam, Afrika. Kulit hitam dan badan tinggi kepala botak baru dicukur setelah tahallul, jadi ciri Almunir kini.

 

"Dengan nada keras, polisi Arab mengatakan, hajji..hajji ..hajji..sambil melarang Almunir dengan bahasa isyarat menggunakan tangannya tanda tidak boleh naik bersama anggota yang lain. Padahal ia ketua regunya," kata Asnhari menirukan ucapan Almunir. (Lihat Juga: Rusli Zainal Jadi Imam Salat Idul Adha di Lapas)


"Saya dan kawan kawan heran kenapa saya tak boleh bersama regu saya", lanjut Almunir ke pegawai Setdaprov tersebut.

 

Namun, dugaan kawan-kawannya, Polisi Arab menduga ia bukan jemaah Indonesia, kenapa masuk ke barisan Indonesia. "Mungkin saya ini diduga orang kulit hitam, bukan Indonesia, karena pada peristiwa Mina banyak korbannya dari luar negeri berkulit hitam", kata Almunir yang baru pertama kali menunaikan rukun Islam ke lima ini.


Cerita ini diungkapkan Almunir bersama anggota regunya di hadapan jamaah lainnya saat sarapan pagi di tenda membuat gelak tawa jamaah yang mendengarkannya. (Baca: Eksploitasi Gambut Sebabkan Riau Merana 18 Tahun)

 

"Alhamdulillah semua jamaah haji dari Riau hingga kini sehat. Kalaupun ada sakit masih bisa melaksanakan ibadah haji. Sakit sakit ringan dan bawaan dari tanah air yang banyak. Misalnya batuk, filek, tekanan darah tinggi-rendah, asam urat dan lain lain," ujar mantan Kabag Humas Sekretariat DPRD Riau itu.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline