BPBD Riau Gunakan Tiga Metode Ini

Indeks-Standar-Pencemaran-Udara-ISPU-Sudirman.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/LISDA YULIANTI HERNINA)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Untuk menangani kabut asap yang makin hari makin tebal akibatkan pembakaran hutan dan lahan, Bada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau punya tiga metode yang digunakan.

 

Ketiga metode itu adalah pemadaman darat, udara dan terakhir pemadaman dengan sistem Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Kedua metode awal kebanyakan digunakan pada saat kebakaran terjadi.

 

(Baca Juga : HTI Penyumbang Titik Api Terbesar

 

Sedangkan TMC lebih digunakan untuk mencegah kebakaran terjadi. Contohnya adalah hujan buatan. Metode pemadaman darat dan udara itu, tutur mantan staf prokoler ini, dipakai ketika kebakaran terjadi.

 


"Sedangkan TMC digunakan untuk mengantisipasi kebakaran di daerah rawan terbakar. Jadi hujan sengaja dibuat dan diarahkan di daerah-daerah yang sudah ditentukan," kata Edwar Sanger, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (10/7/2015)

 

Sebelumnya Edwar mengatakan, setidaknya ada empat kabupaten paling banyak titik api di Riau saat ini. Keempat kabupaten itu adalah Pelalawan, Rohil, Rohul dan Kampar. 


(Baca Juga : Udara tak Sehat Akibat 192 Titik Api di Riau)



"Kita telah mengatasi banyak sekali lahan terbakar termasuk di Pekanbaru sendiri. Ada sengaja dibakar buat buka lahan, ada memang terbakar sendiri. Tapi yang jelas BPBD tugasnya hanya mengatasi pemadaman saja," ungkap Edwar Sanger kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat (10/7/2015).

Ketika ditanya jumlah titik api yang ada, Edwar Sanger mengaku tidak mengetahui pastinya karena soal jumlah titik api itu ada di BMKG datanya.

(Baca Juga : ISPA Mulai Jangkiti Warga Pekanbaru)



Dari banyak lahan yang terbakar, lahan perusahaan cukup banyak yang terbakar selain lahan masyarakat. Kebanyakan adalah HTI.

"Akibat banyak lahan yang terbakar inilah kenapa kabut asap makin hari makin tebal. Selain terbakar karena panas matahari, banyak pihak juga yang sengaja membakarnya untuk menghemat biaya produksi," ucap lelaki paruh baya yang murah tertawa ini.



Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline