Pedagang Tetap Berjualan di Puing-puing Terbakar

Pedagang-Pasar-Cik-Puan4.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUCI AULYA)

RIAUONLINE, PEKANBARU – Wenrizal terduduk pasrah di atas ember jualannya setelah satu kiosnya dimakan habis jago merah, Senin (6/7/2015) malam, sekitar pukul 20.00 WIB.

 

Ia merupakan satu dari sekitar 600 pedagang yang berjualan di Pasar Pagi Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Wenrizal telah berdagang sejak 2009 di Pasar Cik Puan. Ingatannyak, selama ia berjualan di pasar ini, kebakaran telah terjadi selama 5 kali.

 

(BACA : Barang Den Alah Abih Sadonyo tak Tasiso Lai)

 

“Ini adalah kebakaran ke-13 kalinya sejak tahun 1980-an. Ini merupakan kebakaran kelimakalinya sejak 2009. Anehnya, kebakaran selalu terjadi dua tahun sekali di pasar ini,” kata pedagang asal Pariaman ini.

 

”Kebakaran ini udah kayak minum obat saja, rutin dua tahun sekali,” tuturnya. 

 

Pedagang lainnya Andri, berjualan ikan asin, bercerita ia tengah beristirahat di rumah, berkumpul bersama keluarganya. Tapi kemudian kawan sesama pedagang meneleponnya memberi kabar pasar terbakar.

 

(BACA : Pas Salat Isya Pasar Cik Puan Terbakar)


 

Ia dan istrinya kemudian langsung meluncur menuju pasar sekitar 15 menit. Ketika sampai, hampir semua bagian belakang pasar telah habis terbakar.

 

Hanya sebagian saja barangnya berhasil diselamatkan. Istrinya hanya bisa terdiam tak berkata apapun melihat pasar ludes tak bersisa. Ia hanya duduk di atas tumpukan ikan asin yang berhasil diselamatkan.

 

Informasi RIAUONLINE.CO.ID rangkum, api pertama kali dilihat dari sebelah bagian kios baju yang berada di tengah, kemudian menyebar ke arah barat Pasar Cik Puan karena angina kuat berhembus ke arah barat.

 

(BACA : Inilah Aksi si Jago Merah Bakar Ratusan Kios)

 

Menurut Rahmi, pedagang kopi di pasar, pasar akan terus terbakar seperti ini jika tak ada upaya pembenahan dari pemerintah. Perempuan 50 tahun itu telah berjualan sejak 1990-an. Selama itu tak ada upaya pembenahan yang layak dari Pemko Pekanbaru.

 

“Sebenarnya pemerintah sudah menyiapkan tempat yang baru untuk merelokasi kami pedangang ini ke tempat yang baru. Gedung sebelah pasar itu, yang sekarang tak jelas pembangunannya," kata Rahmi, sambil menunjuk bangunan beton sebelah pasar hingga kini terbengkalai.

 

 

Pedagang-pedagang ini rencananya akan tetap berjualan usai kios-kios mereka terbakar. Mereka sudah biasa berjualan di atas terpal saja setelah kebakaran berlangsung.

 

(BACA : Kapolresta Sebut Asal Api dari Kios Pakaian)

 

 

“Kalau kami tak jualan, dari mana lagi kami bias makan dek. Pencaharian kami Cuma dari pasar ini aja. Kalau kami tak jualan, gimana kita bias makan. Anak abang sekolah pakai siapa yang biayai. Ya dari pasar inilah dek semuanya. Makanya walaupun terbakar kami tetap harus jualan,” keluh Wenrizal. 

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline